Gempita.co-Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) resmi membubarkan Tim Chef de Mission (CdM) Asian Games 2022 Hangzhou di Auditorium Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR), Jakarta, Jumat (20/10).
Pembubaran ditandai dengan penyerahan laporan Asian Games Hangzhou secara simbolis oleh CdM Basuki Hadimuljono kepada Ketua NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari.
“Dengan mengucapkan Alhamdulillahirabbil’alamin, maka hari ini secara resmi Tim CdM Hangzhou 2023 saya nyatakan dibubarkan. Terima kasih atas kerja keras Tim CdM yang dipimpin langsung oleh MenPUPR sekaligus Ketua PODSI Basuki Hadimuljono. Wabillahi taufik wal hidayah Wassalamualaikum Wr Wb,” kata Okto, sapaan karib Raja Sapta.
Okto mengapresiasi kinerja Tim CdM di bawah arahan Basuki yang rela bekerja keras untuk mengawal dan melayani para atlet Tim Indonesia. Termasuk memastikan para atlet, pelatih, dan official mendapat kenyamanan, sehingga dapat fokus terhadap pertandingan.
“Saya Ketua Komite Olimpiade Indonesia menilai rapor-nya Pak Basuki sebagai CdM itu kalau 1 sampai 10, beliau mendapat nilai 10. Beliau dan tim memastikan semua elemen terlayani, sejak awal, di Hangzhou, hingga penutupan itu semuanya bahagia. Sebab ketika bahagia, hasilnya pun bisa maksimal,” ujar Okto.
Ia menyebut raihan Tim Indonesia di Hangzhou adalah yang terbaik selama Asian Games digelar di luar Indonesia. Secara raihan medali emas terbagus sejak New Delhi 1982. Sementara secara peringkat menjadi yang terbaik sejak 2022 Busan.
Meski demikian, Okto mengatakan ada evaluasi dari hasil Asian Games yang harus menjadi catatan menuju Olimpiade Paris 2024. Apalagi waktu yang dimiliki kurang dari satu tahun.
“Indonesia populasi terbesar nomor empat di dunia, tetapi prestasi olahraga kita masih belum sebesar itu. China dan Amerika Serikat selalu bersaing menunjukkan kepiawaiannya di olahraga, India mulai bangkit. Indonesia masih belum, tentu ini menjadi pekerjaan rumah kita,” ujar Okto yang juga berencana membentuk task force yang akan mengawal Tim Indonesia menuju Olimpiade Paris, sedari proses kualifikasi.
Sementara itu, Basuki selaku CdM Asian Games mengucapkan terima kasiih atas kepercayaan NOC Indonesia yang menjadikannya CdM Asian Games Hangzhou.
“Olahraga adalah komunitas baru bagi saya, dan saya dipertemukan dengan komunitas yang beragam. Terima kasih atas kesempatan ini sehingga saya bisa menyelami pembinaan olahraga ke depannya,” kata Basuki.
Selaku MenPUPR, Basuki pun berencana membangun fasilitas olahraga terbaikuntuk kebutuhan pelatihan para atlet yang diharapkan dapat menunjang peningkatan prestasi olahraga Indonesia. Setidaknya, tambah Basuki, ada empat cabor yang akan mendapat renovasi venue latihan.
“Pertama renang, kami sudah buat (kolam renang) di UNNES, Semarang. Kami mau menambah di UNJ. Skateboard ada tempat latihan di Taman Mini, dan sudah kami survey. Hoki ada di GBK, tapi mahal untuk sewa latihannya dan mereka ada lapangan mandiri di Depok. Kami juga akan melihatnya. Selain itu juga ada BMX di Pulomas dan Banyuwangi, sudah ada, tetapi masih butuh untuk yang 8M,” ujar Basuki.
Dalam kesempatan tadi, NOC dan CdM juga memberikan apresiasi kepada atlet traditional dragon boat (TBR). TBR yang berada dalam naungan PB PODSI berhasil menyumbangkan 1 emas, 4 perak, dan 1 perunggu di Asian Games. Hanya saja, mereka belum menerima apresiasi tersebut karena venue perlombaannya berlokasi di Wenzhou yang berjarak 4 jam dari Hangzhou.
Sebagai informasi, semua atlet peraih medali di Asian Games Hangzhou juga menerima apresiasi tambahan dari NOC dan CdM. Tak hanya itu, mereka juga akan dibuatkan rumah oleh KemenPUPR di tanah milik masing-masing atlet.