Jakarta, Gempita.co – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta pun meminta agar masyarakat segera bersiap. Banjir diperkirakan masih akan mengepung Jakarta ketika musim hujan akan terjadi di akhir tahun 2020 ini.
Di bulan Oktober, sejumlah wilayah di Jakarta sudah beberapa kali kebanjiran. Bahkan ada juga kejadian tanah longsor yang menewaskan satu orang warga.
Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Juaini Yusuf mengatakan banjir di ibu kota bersumber dari air kiriman, hujan lokal, dan pasang air laut. Namun warga bantaran kali kerap menjadi korban pertama jika salah satu faktor itu terjadi.
“Masyarakat bantaran kali harus selalu waspada akan adanya banjir kiriman. Apalagi jika air laut mengalami pasang dan terjadinya hujan lokal,” ujar Juaini, Selasa (3/11/2020).
Dalam penanganan banjir, ia mengaku sudah menjalankan berbagai program untuk meminimalisir dampaknya. Selain itu ia juga meminta masyarakat memantau bahaya banjir lewat aplikasi daring seperti Jakarta Kini (Jaki).
“Semua informasi sudah terhubung dengan sistem smartcity, aplikasi JAKI dan sebagainya,” jelasnya.
Informasi dalam aplikasi itu disebutnya bisa menjadi peringatan dini bagi warga bantaran kali. Sebab terdapat pemberitahuan mulai dari prediksi cuaca hingga ketinggian muka air di pintu air.
“Jadi di situ sudah ada prediksi cuaca, kondisi pintu air Katulampa, kapan akan datang banjir bila pintu air Katulampa dibuka, itu semua ada. Jadi sesegera mungkin masyarakat bisa mengantisipasi sebelum banjir datang,” pungkasnya.
Sumber: Berbagai Sumber