Jakarta, Gempita.co – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan jumlah pengungsi akibat aktivitas Gunung Ili Lewotolok, Nusa Tenggara Timur masih bertambah menjadi 7.968 orang.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati mengatakan para pengungsi tersebar di 19 titik penampungan dan rumah-rumah warga.
Dia menuturkan aktivitas vulkanik Gunung Ili Lewotolok masih terjadi hingga Kamis.
Erupsi terakhir terjadi pada Kamis dini hari pada pukul 03.54 waktu setempat dengan tinggi kolom abu sekitar 200 meter di atas puncak.
“Erupsi disertai gemuruh lemah dan sinar api kurang lebih 20 meter di atas puncak kawah,” kata Raditya melalui siaran pers, Kamis.
BNPB telah menyalurkan bantuan dana siap pakai sebesar Rp1 miliar untuk penanganan darurat di lokasi bencana.
Selain itu, sebanyak lima unit tenda pengungsian, dua unit tank fleksibel, paket perlengkapan keluarga dan bayi, makanan , masker kain, matras dan selimut telah disalurkan untuk warga terdampak.
BNPB juga mengerahkan helikopter Chinook dari Kota Kupang menuju Lembata untuk mempermudah distribusi bantuan.
Pemerintah Kabupaten Lembata sebelumnya telah menetapkan status tanggap darurat selama 14 hari, terhitung pada 29 November 2020 hingga 12 Desember 2020.
Aktivitas dari Gunung Ili Lewolotok sendiri masih berada pada level III atau ‘Siaga’.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) meminta agar masyarakat sekitar tidak beraktivitas dalam zona perkiraan bahaya di dalam area kawah gunung dan di seluruh area dalam radius 4 km dari puncak/pusat aktivitas Gunung Ili Lewotolok.
Sumber: anadolu agency