Jakarta, Gempita.co – Indonesia masih membutuhkan impor untuk memenuhi kebutuhan sejumlah komoditas bahan pokok jelang bulan Ramadan dan Idulfitri.
“Misalnya bawang putih, daging sapi (atau) kerbau, dan juga gula pasir,” kata Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Agung Hendriadi dalam diskusi virtual, Senin.
Pemerintah memperkirakan sebanyak 202.000 ton bawang putih, 111.000 ton daging sapi atau kerbau, serta 700.000 ton gula pasir, akan masuk hingga Mei 2021.
Keran impor juga dibuka untuk kedelai yang diperkirakan akan masuk sekitar 1 juta ton.
Pemerintah, kata Agung, bakal terus memantau realisasi impor komoditas tersebut.
Khusus untuk daging sapi atau kerbau, pemerintah memprediksi ada defisit sekitar 1.526 ton pada Mei 2021 yang dihitung berdasarkan asumsi kebutuhan normal.
Untuk saat ini, menurutnya, konsumsi daging sapi atau kerbau sedang mengalami penurunan sebesar 30 persen.
Bila defisit itu benar terjadi, pemerintah membuka peluang penugasan BUMN untuk menambah impor daging sapi.
Bahan pokok lain, di antaranya beras, jagung, bawang merah, aneka cabai, daging ayam ras, telur ayam ras, serta minyak goreng dipastikan cukup
Agung menuturkan, masyarakat tidak perlu khawatir dengan ketersediaan stok bahan pokok selama Ramadan.
“Secara umum hampir sama dengan tahun yang lalu, kita bisa mengamankan ini semua, Insya Allah,” ucap Agung.
Pemerintah juga bakal terus memantau proses distribusi bahan pokok.
“Jadi kita selalu memonitor 11 komoditas pangan pokok, kemudian kita melakukan intervensi distribusi bila diperlukan,” ucap Agung.