Gempita.co-Edgar Xavier Marvelo_ menutup kedua matanya dengan telapak tangan. Matanya berkaca-kaca, terharu, sembari menatap layar besar di XSG Sport Centre. Air matanya pecah, ia tersungkur di pinggir lapangan, sebelum akhirnya sang pelatih Zhang Yuening merangkul sembari menenangkannya.
Edgar sukses mempertahankan medali perak dari nomor changquan (tangan kosong) disiplin taolu (seni) cabang olahraga wushu. Raihan tersebut didapat setelah dirinya meraih nilai 9,786 atau selisih 0,054 dari tuan rumah Sun Peiyuan yang berhak atas emas dengan raihan 9,840. Perunggu didapat oleh Song Chi Kuan (Makau-China) dengan nilai 9,760.
Pemuda berusia 24 tahun ini tak menyangka. Dua pekan lalu, ia baru saja naik meja operasi akibat cedera punggung. Rasa sakit tersebut sebenarnya sudah dirasakan sejak SEA Games 2017 Kuala Lumpur tetapi kian parah dan terasa sepulangnya dari FISU World University Games, Agustus lalu.
“Saya sempat melewati titik terendah sebelum berangkat ke sini. Saya ragu, bisa gak sih. Itu belum persiapan karena waktu tinggal 10 hari (menuju Asian Games). Aku tanya mama, ma siap gak sih aku? Mama bilang bisa, dan kalau mama bilang bisa, ya aku pasti bisa. Itu yang selalu aku pegang,” kata Edgar sembari menahan tangis ketika ditemui usai pertandingan.
Edgar berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan kepadanya. Selain orang tua, Edgar juga mengatakan mendapat support luar biasa dari kekasih serta wushu Tim Indonesia, mulai dari pengurus, pelatih, hingga tim dokter, dan fisioterapis.
“Sempat ada beberapa gerakan yang aku baru coba karena merasa sakit, dan baru tadi dicoba (saat pertandingan), seperti ketika lompatan salto ke belakang. Itu sudah lama tak saya lakukan, sekitar sebulanan karena pas dicoba saat latihan rasanya sakit,” ujar Edgar.
Perjalanan Edgar sebagai atlet wushu Tim Indonesia memang tak selalu mulus. Ada kalanya mengalami pasang surut. Seperti yang terjadi di SEA Games 2021 Ha Noi. Edgar yang saat itu diharapkan meraih emas, terpaksa pulang dengan tangan kosong.
Sepulang dari Ha Noi, Edgar mengaku sempat mengalami krisis kepercayaan diri. Ia mempertanyakan kemampuan dirinya sebagai atlet wushu.
“SEA Games Ha Noi memang agak terpuruk, sempat sakit covid-19 juga. Setelah gagal (tak meraih medali), aku seperti tertampar. Beruntung ada mama yang menguatkan, pacar menguatkan bahwa kegagalan tersebut bukan untuk selamanya, tapi itu awalan baru. Setelah itu semangat dan motivasi kembali lagi, saya yakin bisa comeback. Puji Tuhan lingkungan pelatnas juga selalu dukung, tidak ada menyalahkan hingga saya di posisi ini,” kata Edgar.
Putra dari Maria Caecilia Nureka ini membuktikan diri mampu kembali ke podium dengan raihan membanggakan. Setelah Ha Noi, Edgar comeback dengan meraih 1 medali emas dan 1 perak, dilanjutkan dengan 2 perak di FISU, dan kali ini sukses mempertahankan perak di Asian Games Hangzhou.
*CdM Tatap Optimistis Raihan Medali Tim Indonesia*
Sementara itu, Chef de Mission Tim Indonesia untuk Asian Games Basuki Hadimuljono bangga atas prestasi yang telah diraih atlet-atlet Merah Putih di hari pertama perburuan medali. Hingga pukul 17.00 WIB, Tim Indonesia telah mengoleksi 1 perak dan 3 perunggu.
Keping perunggu tersebut didapat dari cabor rowing. Adalah Chelsea Corputty/Mutiara Rahma Putri yang tercatat sebagai penyumbang medali pertama untuk Merah Putih di nomor Women’s Lightweight Double Sculls.
Dua keping lainnya didapat Ihram/Memo (Rowing-Men’s Double Sculls) serta Rifqi Harits Taufiqurahman/Kakan Kusmana/Sulpianto/Rendi Setia Maulana/Asuhan Pattiha/Ferdiansyah/Denri Maulidzar Alghiffari/Ardi Isadi/Ujang Hasbulloh yeng turun di nomor Men’s Eight.
“Alhamdulillah semoga apa yang diraih hari ini dapat memberikan semangat kepada atlet-atlet Tim Indonesia yang masih bertanding atau akan menghadapi babak final. Terima kasih kepada atlet-atlet dayung dan wushu yang hari ini sudah mendapatkan 1 perak dan 3 perunggu hari ini,” kata Basuki.
Lelaki yang juga menjabat sebagai Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (MenPUPR) ini optimistis Tim Indonesia mampu mendulang sukses. Beberapa cabang olahraga, katanya, memiliki peluang mengisi pundi medali bagi Merah Putih.
“Saya kira sesuai yang telah disampaikan Komite Olimpiade Indonesia dan Pak Presiden (Joko Widodo) saat pelepasan. Kita memiliki beberapa cabang olahraga potensial, salah dua sudah berhasil mendapatkan medali hari ini. Besok dayung (rowing) masih ada tampil di final, semoga kita bisa mendapatkan emas melalui cabang olahraga andalan kita, di antaranya ada bulu tangkis, sport climbing, dan panahan. Sebab, beberapa cabor di Asian Games Hangzhou ini juga menjadi perebutan tiket menuju Olimpiade Paris 2024,” ujar Basuki.
Tim Indonesia dipimpin oleh CdM Basuki Hadimuljono berkekuatan 413 atlet yang turun di 202 nomor pertandingan, 41 disiplin, 30 cabor. Tim Indonesia mendapat dukungan dari official partners, yaitu Wall’s Ice Cream, Li-Ning, MyTours, NusaPay, Gudang Kripto, Bagasi, Pocari Sweat, dan Essenza.