Gempita.co- Israel dan pejuang Palestina di Jalur Gaza bersumpah akan terus melanjutkan serangan. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyebut operasi masih berada di pertengahan, sementara pemimpin Hamas Ismail Haniya mengancam pasukan Zionis agar tidak bermain api.
Netanyahu mengatakan Israel masih akan melancarkan serangan selama diperlukan.
“Pihak yang menanggung kesalahan atas konfrontasi ini bukan kami, melainkan yang menyerang kami. Kami masih berada di pertengahan operasi, belum selesai dan operasi ini akan terus berlanjut selama diperlukan,” kata Netanyahu, dalam pidato di televisi pada Sabtu malam, dikutip dari Reuters, Minggu (16/5/2021).
Dari Doha, Qatar, pemimpin Hamas Ismail Haniya mengatakan, pertempuran ini justru disebabkan ulah Israel di Yerusalem.
“Zionis mengira mereka bisa menghancurkan masjid Al Aqsa. Mereka mengira bisa menggusur warga kami di Sheikh Jarrah. Saya katakan kepada Netanyahu, ‘Jangan bermain-main dengan api,” ujarnya.
Serangan terbaru Israel ke Jalur Gaza, Minggu (16/5/2021), menghancurkan rumah salah satu pemimpin Hamas, Yehya Al Sinwar. Setidaknya tiga warga tewas dalam serangan udara Israel ke daerah di pantai Laut Merah serta melukai banyak orang lainnya.
Sinwar mengepalai sayap politik dan militer Hamas di Gaza sejak 2017. Tidak diketahui bagaimana kondisinya pascaserangan tersebut.
Sebagai balasan, para pejuang menembakkan rudal ke Tel Aviv, memicu sirine peringatan disertai kepanikan warga. Sebanyak 10 orang luka akibat serangan itu.
Hamas menyatakan, serangan ke Tel Aviv itu juga sebagai balasan atas pengeboman gedung 12 lantai Al Jala, tempat berkantornya media Al Jazeera asal Qatar dan Associated Press (AP) dari Amerika Serikat pada Sabtu.
Militer Israel mengklaim gedung Al Jala merupakan target yang sah karena di dalamnya juga kantor militer Hamas.
Al Jazeera dan AP mengecam serangan tersebut dan meminta Israel mengajukan bukti.