Perang Suku Dikhawatirkan Terjadi, Akibat Rusuh Sengekta Pilbup Yalimo

Jayapura, Gempita.co – Gerakan anarkis massa menyusul sengketa hasil Pilkada Kabupaten Yalimo berpotensi pada perang suku.

“Aksi para pendukung itu dilakukan secara spontan setelah MK memutuskan mendiskualifikasi calonnya sehingga Polda Papua berhati-hati dalam menangani kasus,” kata Kapolda Papua Irjen Mathius Fakhiri kepada wartawan di kantornya, Kamis (1/7).

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Menurutnya perlu ada penanganan khusus guna menghindari timbulnya perang antarkelompok mengingat massa pendukung paslon Erdi Dabi-Jhon Wilil kecewa terhadap hasil putusan Mahkamah Konstitusi (MK).

Salah satu kubu paslon mengamuk setelah hasil putusan MK keluar. Amarah mereka berujung pada aksi anarkis membakar sejumlah gedung pemerintah. “Tidak ada korban jiwa dalam insiden itu. Massa juga memblokade sepanjang jalan menuju Wamena serta sempat membakar jembatan, namun cepat dipadamkan,” ujar Fakhiri.

Menurutnya, ada kesalahan prediksi yang dibuat Polres Yalimo, dalam perkiraan awal tidak akan ada reaksi berlebihan dari salah satu kubu atas putusan sengketa pilada tersebut.

“Kapolres percaya tidak akan ada masalah sehingga mengembalikan BKO yang ada di Yalimo hingga personel TNI/Polri di kabupaten ini hanya 103 personel, 40 personel di antaranya adalah anggota Polres Yalimo,” ia menjelaskan.

Polda Papua telah menambah pasukan Brimob ke wilayah Elelim untuk membantu keamanan di sana. Rencananya, Kapolda dan Pangdam XVII/Cendrawasih akan menuju Elelim untuk bertemu langsung dengan masyarakat dan kandidat.

Sumber: berbagai sumber

Kemenkumham Bali

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali