Perang Teknologi, Mantan Pejabat Pentagon Malah Jagokan China Dibanding AS

Gempita.co – China dan Amerika Serikat (AS) selalu bersaing dalam berbagai hal. Namun menurut mantan pejabat Pentagon, justru menjagokan teknologi China dibandingkan AS.

Nicolas Chaillan yang pernah menjabat sebagai Chief Software Officer Pentagon mengundurkan diri karena lambatnya transformasi teknologi di militer AS.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Kepada Financial Times, ia mengatakan kegagalan respon membahayakan negara tersebut. Dirinya menyebut AS tidak punya peluang untuk melawan China, bahkan dalam 15-20 tahun.

“Saat ini sudah menjadi kesepakatan, menurut Saya sudah berakhir. Apakah dibutuhkan perang atau tidak, itu semacam anekdot,” kata Nicolas Chaillan, dilansir dari Reuters, Senin (11/10/2021).

Sebagai informasi, China merupakan ekonomi terbesar kedua dunia. Penilaian intelijen Barat mengungkapkan negara tersebut bisa mendominasi banyak teknologi utama, khususnya adalah biologi sintetik dan genetika dalam satu dekade.

Nicolas Chaillan juga mengatakan, China akan mendominasi masa depan dunia. Wilayah itu akan mengendalikan semuanya dimulai dari narasi media hingga geo-politik.

Perusahaan seperti Google disalahkan Nicolas Chaillan karena inovasi yang lamban untuk bekerja sama dengan negara bagian dalam kecerdasan buatan (AI). Selain itu juga perdebatan etis yang ekstensif soal teknologi itu.

Reuters juga menuliskan Google tidak langsung memberikan komentar di luar jam kerja.

Sementara itu, Nicolas Chaillan juga menyoroti perusahaan di China. Mereka memiliki kewajiban bekerja dengan pemerintah serta menggelontorkan investasi besar-besaran di teknologi AI tanpa harus memperhatikan soal etika.

Bahkan, ia berani menyebut pada beberapa departemen pemerintah, pertahanan siber pada ‘level taman kanak-kanak’.

Nicolas Chaillan mengumumkan pengunduran diri pada September lalu. Ia mengatakan pejabat militer berulang kali diminta untuk inisiatif siber padahal mereka kurang berpengalaman.

Sementara itu, seorang juru bicara Departemen Angkatan Udara mengatakan, Frank Kendall yang merupakan sekretaris Angkatan Udara AS telah berdiskusi bersama Nicolas Chaillan. Ini sehubungan dengan rekomendasi soal pengembangan software departemen di masa depan pasca pengunduran dirinya.

Sumber: Reuters

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali