Washington, Gempita.co – Perayaan Idul Fitri yang digelar Presiden Joe Biden di Gedung Putih, Minggu (16/5), diboikot Kelompok advokasi muslim terkemuka Amerika Serikat.
Mereka menyatakan secara nurani tidak mungkin bergabung menyusul sikap AS yang membela agresi Israel terhadap Palestina di Gaza.
Direktur Eksekutif Council on American-Islamic Relationship (CAIR) Nihad Awad menegaskan Biden terang-terangan membela pemerintah apartheid Israel yang telah menewaskan setidaknya 188 warga Palestina dan ratusan orang lainnya terluka.
“Kami tidak bisa secara nurani merayakan Idul Fitri bersama Biden,” ujar Nihad Abas, seperti dikutip Aljazeera, Minggu (16/5) malam.
Padahal sebelum ada serangan Israel ke Jalur Gaza, CAIR sempat mengimbau umat Islam di seluruh AS untuk mengambil bagian dalam perayaan virtual ini. Namun karena Biden ‘membantu, mendukung, dan membenarkan’ serangan brutal Israel, CAIR berubah haluan.
“Presiden Biden memiliki kekuatan politik dan otoritas moral untuk menghentikan ketidakadilan ini. Kami mendesak dia untuk berdiri di sisi korban,” kata Awad.
Kritik terhadap pemerintahan Biden muncul dalam sepekan terakhir menyusul gencarnya aksi kekerasan militer Israel di Jalur Gaza. Anggota parlemen AS yang progresif, pendukung Palestina, dan kelompok hak asasi mendesak Biden untuk menekan Israel agar mengakhiri agresi militernya.
Muslim Amerika untuk Palestina, sebuah kelompok advokasi nasional, menggerakkan ribuan orang melakukan protes di kota-kota di seluruh AS sejak kemarin. Mereka mendesak diakhirinya dukungan tanpa syarat Washington kepada Israel.
Sumber: Aljazeera