Jakarta, Gempita.co-Sebagai perusahaan pengembang dan operator jalan tol terbesar di Indonesia, PT Jasa Marga (Persero) Tbk konsisten melakukan penambahan jalan tol operasi dan konsesi jalan tol, dalam rangka menciptakan value bagi pemegang saham, sekaligus mempertahankan posisi sebagai market leader dalam industri jalan tol di Indonesia.
Hingga Semester I Tahun 2023, panjang jalan tol operasi di Indonesia mencapai 2.623 Km dimana pada periode 1978-2014 total jalan tol yang beroperasi adalah sepanjang 789 Km dan sisanya sepanjang 1.834 Km dibangun pada era Presiden RI Joko Widodo (2015 s.d saat ini). Foto/dok/jasa marga
Dari total tersebut, sepanjang 1.260 Km jalan tol operasi di Indonesia
dikelola oleh Jasa Marga Group dengan total konsesi jalan tol mencapai 1.736 Km.
Direktur Utama Jasa Marga Subakti Syukur menjelaskan sejumlah pencapaian kinerja positif sebagai hasil dari realisasi strategi bisnis Perusahaan mencerminkan fokus Jasa Marga Group dalam membangun sustainable corporation.
“Tidak hanya mengejar return bagi pemegang saham, namun Jasa Marga juga memperhatikan dampak lingkungan dan dampak sosial bagi para pemangku
kepentingannya,” ujar Subakti.
Di tahun 2023 ini Jasa Marga menargetkan pengoperasian secara fungsional untuk dua
ruas jalan tol Jasa Marga Group yaitu Jalan Tol Serpong-Cinere Seksi 2 (Pamulang- Cinere) sepanjang 3,64 Km yang merupakan bagian dari jaringan Jalan Tol JORR.
Selain jalan tol tersebut, Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Selatan Paket 3 (Sadang- Sukabungah) sepanjang 31,25 km juga ditargetkan dapat beroperasi fungsional di akhir tahun ini yang akan terhubung dengan Jalan Tol Cipularang dan Jalan Tol Jakarta- Cikampek.
Jalan tol ini juga telah membantu mendistribusikan lalu lintas dari arah
Bandung menuju Jakarta selama periode libur Hari Raya Idul Fitri serta Natal dan Tahun baru.
“Secara berkala hingga tahun 2025 dan seterusnya, Jasa Marga akan fokus membangun konstruksi dan mengoperasikan secara bertahap lima ruas jalan tol yang saat ini dalam
tahap konstruksi maupun pembebasan lahan yaitu: Jalan Tol Jakarta-Cikampek II
Selatan, Jalan Tol Yogyakarta-Bawen, Jalan Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulonprogo, Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi dan Jalan Tol Akses Patimban.
Dalam pembangunannya, Perseroan berkomitmen untuk memperhatikan kualitas hasil pekerjaan, keselamatan kerja, serta mengedepankan penggunaan produk-produk dalam negeri,” tambahnya.
Jasa Marga berhasil mempertahankan kinerja positif sepanjang Semester I tahun 2023 sejalan dengan peningkatan volume lalu lintas jalan tol operasional milik Jasa Marga Group.
Pada Semester I Tahun 2023 ini Perseroan berhasil membukukan Laba Bersih
sebesar Rp1,15 triliun, meningkat 56,3% jika dibandingkan dengan Semester I tahun lalu.
Peningkatan kinerja positif Perseroan juga tercermin dari pencapaian Pendapatan Usaha sebesar Rp6,98 triliun atau tumbuh 4,9% yang merupakan kontribusi dari kinerja Pendapatan Tol sebesar Rp6,13 triliun yang meningkat 1,0% dari Semester I Tahun 2022, serta kontribusi kinerja Pendapatan Usaha Lain sebesar Rp848,92 miliar atau naik 47,2% dari periode yang sama di tahun sebelumnya.
Dalam mengoperasikan jalan tol, Jasa Marga mengoptimalkan pelayanan berdasarkan Standar Pelayanan Minimum (SPM). Sebagai operator jalan tol pertama di Indonesia yang mengimplementasikan Intelligent Transport System (ITS), Jasa Marga terus mengembangkan sistem ini melalui super-app Jasamarga Integrated Digitalmap (JID) yang merupakan peta digital yang terintegrasi dengan seluruh peralatan informasi dan
komunikasi di seluruh ruas jalan tol Jasa Marga. JID digunakan oleh Jasa Marga Tollroad Command Center (JMTC) untuk menjawab kebutuhan dalam pengelolaan pelayanan jalan tol yang terintegrasi sekaligus menjadi sumber dari pusat informasi lalu lintas yang didukung oleh 2.100 CCTV, 65 analytics CCTV, 52 traffic counting, 28 radar yang terhubung menggunakan jaringan fiber optic.
Pengguna jalan juga dapat langsung mengakses kecanggihan ITS untuk memantau kondisi dan situasi lalu lintas melalui aplikasi Travoy yang dapat diunduh melalui App Store dan Playstore dan Dynamic Message Sign (DMS) ruas jalan tol sehingga dapat
membantu mereka dalam merencanakan perjalanan dengan baik.
Jasa Marga memfokuskan implementasi program Tanggung Jawab Sosial dan
Lingkungan Jasa Marga (TJSL) yang berbasis pada Sustainability Development Goals (SDGs)/Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB), di antaranya, Jasa Marga menginisiasi pengelolaan jalan tol yang ramah lingkungan melalui sertifikasi Green Toll Road pertama di Indonesia.
Di tahun 2023 ini Jasa Marga memiliki tiga ruas tol tersertifikasi Green Toll Road Indonesia dengan predikat Gold yaitu Jalan Tol Gempol- Pandaan, Jalan Tol Pandaan-Malang dan Jalan Tol Bali Mandara.
Selain itu Jasa Marga melalui PT Jasamarga Related Business (JMRB) beserta kelompok usahanya mendukung program percepatan penggunaan kendaraan listrik berbasis
baterai dengan menyediakan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di 15 titik di rest area Jalan Tol Jasa Marga Group bekerja sama dengan PLN.
Jasa Marga juga berkolaborasi dengan PT Bukit Asam Tbk melalui Nota Kesepahaman untuk mengembangkan potensi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di jalan tol Jasa
Marga Group.
Saat ini, sudah terdapat PLTS di Jalan Tol Bali Mandara memiliki kapasitas
total sebesar 400 kWp. Dengan adanya PLTS ini, dapat meningkatkan efisiensi
penggunaan energi yang ramah lingkungan.
Selain itu, Perseroan juga menerapkan prinsip Creating Shared Value (CSV) dengan memberikan bantuan pembayaran sewa tenant, pinjaman pendanaan hingga bantuan
sarana dan prasarana di rest area untuk meringankan pelaku Usaha Mikro Kecil (UMK).
Manfaat ini juga akan dirasakan oleh pengguna jalan karena para tenant UMK tetap dapat melayani pengguna jalan yang singgah di rest area dengan berbagai pilihan makanan dan minuman hingga oleh-oleh yang dijual oleh para tenant UMK.
Hal ini selaras dengan komitmen Perseroan untuk meningkatkan rasio jumlah UMK di rest area yang dikelola oleh Jasa Marga Group. Saat ini jumlah UMK tersebut telah mencapai sekitar 50%, melebihi alokasi yang diwajibkan oleh Presiden RI Joko Widodo untuk alokasi lahan di rest area sebesar 30%.
Inilah wujud nyata komitmen Jasa Marga Group dalam membina dan mengembangkan pemangku kepentingan serta ekosistemnya, untuk mendapatkan dukungan mewujudkan visi Jasa Marga Group sebagai Perusahaan yang berkelanjutan.