Brebes, Gempita.co – Nasib Pulau Hantu Sigempol Randusanga Kulon, saat ini kondisinya sangat memprihatinkan. Objek wisata di Kabupaten Brebes yang pernah didatangi 18 perwakilan Duta Besar (Dubes) negara di dunia ini, terkesan kurang tertata.
Spot pemancingan yang dulunya sempat ramai pengunjung, namun sekarang kondisinya sangat jauh berbeda.
Atas kondisi tersebut, Radi, Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Sahabat Alam angkat bicara.
Menurutnya, sampai saat ini terkesan vakum, kurangnya kekompakan, dan sedikit problem internal menjadi kendala bagi keberlangsungan objek wisata di pesisir Pantai Utara tersebut.
“Yah nasib wisata pemancingan Pulau Hantu sekarang seperti ini, area pemancingan kurang kelihatan rapi, ada sebagian bambu trecking juga ada yang rusak, dan sampai saat ini belum diperbaiki, bahkan tak ada lagi ticket pengunjung,” ungkap Radi kepada Gempita.co, saat berada di pemancingan Pulau Hantu, Kamis (23/7/2020).
Radi menuturkan, saat ini pengunjung yang mancing hanya dikenakan biaya jasa perahu sebesar 25 ribu rupiah. Itupun bayar langsung ke pemilik perahu sekaligus pemilik Ranggon (tempat mancing) masing-masing.
“Kami berharap ada dukungan dari internal maupun eksternal dari semua pihak, seperti dukungan dari Pemerintah Desa setempat,” harapnya.
“Kami juga berharap Pemerintah Desa mau musyawarah bersama Kelompok Sadar Wisata agar bisa berjalan lagi seperti dulu, jika tidak, mau dibawa kemana Pulau Hantu?,” pungkas Radi.