Pesantren MBS Lakukan Rapid Test Dan Karantina 14 Hari Bagi Santri Baru

Istimewa

Jakarta, Gempita.co- Setelah berkonsultasi dengan Pemerintah Kota Bekasi akhirnya Muhammadiyah Boarding School (MBS) membuka Belajar Tatap Muka khususnya bagi siswa baru.

Mudir (Pimpinan) MBI H. Budihardjo mengaku senang dengan diijinkannya Pesantren tersebut. Meskipun hanya terbatas pada pengajaran ahklak, pembelajaran sholat, mengaji atau hafidz Qur’an.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

“Jadi masih terbatas pembelajaran yang diijinkan pada pelajaran akhlak, belajar sholat, mengaji dan juga hafidz Qur,’an. Kalau pelajaran umum kita masih pakai pola daring,” ucap Budiharjo pada acara pembukaan Pesantren MBS, Kamis (20/8/2020).

Selain itu, kata dia, di tengah pandemi Covid-19 seperti ini siswa dikenakan protokol kesehatan yang sudah ditetapkan seperti tes rapid, tes swab, lalu sarana cuci tangan dan juga masker.

“Jadi santri baru berjumlah 28 orang, mereka diantar orang tuanya ke sini dan kita lakukan rapid tes. Setelah itu kita karantina selama 14 hari,” ucapnya seraya menyebut kalau untuk yang kelas 8 dan 9 masih belajar daring.

Sementara itu, Ketua Pengurus Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Bekasi, KH. Sukandar Ghazali menegaskan, dirinya bersyukur dengan dibukanya Pesantren MBS Pasanya dari sekian lembaga pendidikan Muhammadiyah. MBI ini merupakan pesantren unggulan

Mulai pesantren Muhammadiyah boarding school mulai dibuka meskipun begitu di sana tetap melakukan sosial distancing seperti mencuci tangan, menggunakan masker dan rapid tes, tidak semua siswa/siswi masuk karena masih bertahap jumlah siswa ada 28 orang meskipun begitu.

“MBS merupakan sekolah Muhammadiyah unggulan. Di masa pandemi seperti ini MBS tetap mengikuti protokol kesehatan dan semua murid dalam keadaan bersih dan sehat, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” tuturnya.

Dirinya berharap di masa pandemi seperti ini semoga covid 19 ini cepat hilang dan proses belajar mengajar bisa belajar normal lagi seperti dulu.

“Harapan saya Covid 19 ini bisa cepat selesai dan sekolah kembali normal dan yang paling utama siswa/siswi MBS menjadi Hafid qur’an,” ujar Ketua PDM Kota Bekasi KH. Sukandar Ghazali.

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali