Petaka Ronaldo di Pagar Betis Jadi Biang Keladi Tersingkirnya Juventus

GEMPITA.CO-Si Nyonya tua Juventus harus terhenti di babak 16 besar usai kalah agresivitas gol tandang kontra FC Porto. Kedua tim bermain imbang 4-4 secara agregat.

Ronaldo tampil buruk pada leg kedua di Allianz Stadium, Rabu (10/3) dini hari WIB yang berakhir dengan skor 3-2. Ia gagal mencetak gol dan memberikan ancaman berarti ke gawang Porto.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Kontribusi terbesar Ronaldo dalam pertandingan itu hanya sebuah assist kepada Federico Chiesa pada awal babak kedua untuk mengubah kedudukan menjadi 1-1. Selain itu, tak banyak yang bisa dilakukan pemain berkebangsaan Portugal tersebut.

Setelah minim kontribusi, Ronaldo justru membuat kesalahan fatal pada babak perpanjangan waktu. Ia bersikap ceroboh saat bertugas sebagai pagar betis dalam situasi tendangan bebas.

Ronaldo yang menjalankan tugas tersebut bersama Alvaro Morata dan Adrien Rabiot terlihat tidak fokus. Ia berbalik badan ketika eksekusi dilakukan Sergio Oliveira.

Hal itu harus dibayar mahal karena Oliviera justru melakukan sepakan mendatar yang mengecoh pagar betis serta Wojciech Szczesny. Ironisnya, bola bergulir deras melewati sela-sela kaki Ronaldo ke arah gawang Juventus dan terjadi gol.

Momen itu mendapat sorotan fabio Capello yang bertugas mengomentari pertandingan tersebut. ia menilai kesalahan yang dilakukan Ronaldo tak bisa dimaafkan.

“Itu adalah kesalahan yang tidak bisa dimaafkan. Di zaman saya, Anda memilih pemain yang menjadi pagar dan mereka tidak mungkin seseorang yang takut pada bola,” kata Capello kepada Sky Sport Italia.

“Mereka takut pada bola dan melompat menjauh darinya, membalikkan punggung mereka. Itu tidak bisa dimaafkan.”

Gol itu bisa dibilang membunuh peluang Juventus untuk lolos ke perempat final. Padahal Bianconeri bisa keluar sebagai pemenang karena Rabiot mampu membobol gawang Porto di penghujung laga.

Pernyataan Capello tersebut sampai ke telinga pelatih Juventus, Andrea Pirlo. Namun ia pasang badan membela anak asuhnya.

Pirlo mengaku sudah menentukan pemain yang bertugas sebagai pagar betis dalam setiap pertandingan. Namun ia melihat Ronaldo, Rabiot, dan Morata agak sedikit lengah dan cenderung meremehkan momen tersebut.

“Kami memilih pemain untuk menjadi pagar betis. Belum pernah terjadi sebelumnya mereka berbalik, mungkin mereka merasa sangat jauh sehingga mereka tidak merasakan bahayanya,” kata Pirlo.

“Itu adalah kesalahan, tapi biasanya tidak terjadi. Para pemain tidak merasa itu adalah situasi berbahaya dan kebobolan gol.”

Kegagalan ini kian menegaskan Ronaldo bukan sosok yang tepat untuk mengakhiri masa paceklik gelar Liga Champions. Sejak mantan pemain Real Madrid itu bergabung, Juventus tak mampu melewati babak perempat final dan dua kali tersingkir di 16 besar.

FOTO: Ronaldo dituding biang keladi tersingkirnya Juventus dari Liga Champions. Istimewa

Kemenkumham Bali

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali