Gempita.co-Tim putra bulutangkis Indonesia kembali ke final perebutan Piala Thomas 2022. Tinggal satu langkah lagi bagi Tim Merah-Putih untuk merebut gelar ke-15 lambang supremasi bulutangkis beregu putra dunia tersebut.
Dalam pertarungan babak semifinal yang berlangsung di Impact Arena, Bangkok, Jumat (13/5) malam, Anthony Sinisuka Ginting dkk., lewat perjuangan sengit, akhirnya sukses mengalahkan Jepang dengan 3-2.
Shesar Hiren Rhustavito menjadi penentu kemenangan Indonesia atas tim Negeri Sakura tersebut. Vito, sapaan karib tunggal ketiga ini berhasil menekuk Kodai Naraoka, 21-17, 21-11.
“Puji syukur Alhamdulillah saya bisa bermain maksimal dan menyumbangkan angka kemenangan bagi tim Indonesia di partai penentuan. Sumbangan angka ini bisa mengantarkan Indonesia ke final,” ujar Vito.
Ketua Harian PP PBSI Alex Tirta pun perlu mengucapkan syukur atas keberhasilan tim Thomas ke final. “Kita bersyukur atas keberhasilan ini. Ada salam dari Pak Ketua Umum dan Pak Sekjen. Terima kasih atas perjuangan semua pemain, pelatih, dan tim pendukung yang mengantarkan Indonesia ke final,” ujar Alex Tirta di arena.
Ginting sukses menjadi lokomotif keberhasilan tim Indonesia. Turun di partai pertama, dia berhasil mengalahkan musuh bebuyutannya Kento Momota dengan skor 21-13, 14-21, 21-12.
“Senang bisa mempersembahkan angka kemenangan bagi Indonesia di babak semifinal yang sangat penting ini. Kemenangan saya ini sangat berarti bagi Indonesia. Semoga teman-teman juga bermain bagus, tidak cedera dan memberikan hasil terbaik,” sebut Ginting.
Indonesia kemudian memimpin 2-0, lewat keberhasilan ganda pertama, Kevin Sanjaya/Mohammad Ahsan. Lewat laga yang menegangkan, mereka mengalahkan Takuro Hoki/Yugo Kobayashi, 22-20, 8-21, 24-22.
“Bersyukur bisa melewati pertandingan dengan tidak mudah. Penampilan Ginting yang luar biasa di partai pertama, menambah motivasi kami untuk bisa memenangkan pertandingan,” ujar Kevin.
“Tadi saat terjadi setting di gim ketiga dan ketinggalan angka, kami hanya berusaha sekuat tenaga saja. Soal takdirnya nanti seperti apa, kita berusaha terus pantang menyerah,” tutur Ahsan.
Saat memimpin 2-0, Jonatan Christie yang tampil di partai ketiga malah gagal memanfaatkan peluang. Dia tidak bisa bermain nyaman dan rileks. Dampaknya, Jojo malah kalah 20-22, 13-21 di tangan
Kenta Nishimoto.
“Lawan memang tampil bagus. Defends-nya kuat dan serangannya juga tajam. Dari awal saya lihat dari greget permainan, saya kalah lawan dia. Saat Jepang ketinggalan 0-2, kemauan dan tekad Kenta seperti ingin menang dari saya dari awal itu demikian besar. Di sini saya kalah semangat atau gregetnya. Ini salah saya,” kata Jojo, sapaan akrab Jonatan.
“Di sisi permainan, saya juga kurang tenang dan buru-buru. Akibatnya banyak salah sendiri. Saya kurang bisa mengontrol permainan. Permainan saya tidak keluar sama sekali, terutama di gim kedua,” lanjutnya.
Kedudukan lalu jadi sama kuat 2-2 ketika pasangan ganda kedua, Fajar Alfian/Moh. Rian Ardianto dihentikan Akira Koga/Yuta Watanabe, 14-21, 21-13, 18-21.
“Kami kecewa tidak bisa sumbang poin untuk tim. Kami sebenarnya sudah berusaha semaksimal mungkin, tapi lawan memang lebih baik. Saat unggul 11-8 di gim ketiga, kami malah banyak melakukan kesalahan sendiri dan itu membuat lawan makin percaya diri dan bisa bangkit,” kata Fajar.
“Saya dan Fajar pun sebenarnya sudah berusaha maksimal. Saat di gim ketiga dan unggul 11-8, kami malah jadi kehilangan 3 poin secara beruntun. Permainan mereka kembali balik dan makin percaya diri. Kami jadi tertekan dan susah untuk bangkit dan kembali menemukan pola permainan terbaik,” ucap Rian.
*Semifinal Piala Thomas Indonesia vs Jepang (3-2)*
Anthony Sinisuka Ginting vs Kento Momota, 21-13, 14-21, 21-12.
Kevin Sanjaya/Mohammad Ahsan vs Takuro Hoki/Yugo Kobayashi, 22-20, 8-21, 24-22.
Jonatan Christie vs Kenta Nishimoto, 20-22, 13-21.
Fajar Alfian/Moh. Rian Ardianto vs Akira Koga/Yuta Watanabe, 14-21, 21-13, 18-21.
Shesar Hiren Rhustavito vs Kodai Naraoka, 21-17, 21-11.