Denpasar, Gempita.co – Kapolda Bali Irjen Pol Putu Jayan Danu Putra, mengatakan, pihaknya mengawasi semua tempat yang menggelar pesta kembang api saat malam pergantian Tahun Baru di Pulau Dewata.
Menurut Kapolda Bali, pengawasan tersebut untuk memastikan lokasi pesta kembang api dan pengunjung yang datang sehingga pelaksanaan pesta kembang api tidak menimbulkan masalah baru seperti kebakaran atau peristiwa lain.
“Kami akan melakukan penilaian terhadap panitia penyelenggara ataupun lokasi pelaksanaan pesta kembang api. Ini dilakukan untuk mencegah terjadinya peristiwa yang tidak kita inginkan,” kata Putu Jayan Danu Putra, dalam keterangannya, Sabtu (31/12/2022).
Ia mengatakan, untuk mencegah kerumunan yang melebihi kapasitas, pihaknya juga akan memantau langsung lokasi pesta kembang api yang akan diajukan oleh pihak panitia.
“Kami takan menolak izin yang diajukan jika lokasinya tidak memungkinkan untuk pesta kembang api,” tegasnya.
Kapolda Bali menjelaskan, hingga saat ini hanya 31 lokasi pesta kembang api yang telah mengajukan izin pesta kembang api saat malam Tahun Baru 2023.
“31 lokasi itu tersebar di sembilan kabupaten dan kota di Bali. Beberapa di antaranya, Kuta, Garuda Wisnu Kencana dan lapangan terbuka di kota Denpasar,” jelasnya.
“Kami minta bagi panitia penyelenggara yang mengadakan pesta kembang api segera melaporkan kepada kami agar pihak kepolisian turut mengawasi lokasi pesta kembang api menyambut Tahun Baru 2023,” sambung lulusan Akpol 1989 ini.
Rekayasa lalu lintas
Pihak juga akan melakukan lalu lintas untuk memberikan kesempatan pesta kembang api di tempat wisata. Pasalnya, menjelang pelaksanaan perayaan Tahun Baru 2023, lokasi wisata di Bali akan ramai dipadati kendaraan wisatawan.
Terdapat 1.600 personel keamanan dari berbagai unsur seperti TNI Kodam IX Udayana, Polda Bali, BPBD, Satpol PP, dan pecalang desa adat di Bali yang terlibat dalam pengamanan pesta kembang api.
“Selain keamanan, yang perlu diwaspadai saat pesta kembang api nanti malam adalah cuaca buruk. Hal ini mengingat selama libur Natal dan Tahun Baru Bali dilanda cuaca buruk, seperti angin kencang dan curah hujan yang cukup tinggi,” ungkap Putu Jayan Danu Putra.