Gempita.co-Polda Metro Jaya melakukan penyekatan di sejumlah ruas jalan untuk mencegah pemudik. Di hari pertama larangan mudik hingga siang tadi tercatat sudah ada seribuan kendaraan yang diputar balik.
“Dari pukul 00.00 WIB sampai pukul 12.00 WIB siang tadi total sudah 1.070 kendaraan diputar balik. Ini masih berlanjut terus,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (6/5/2021).
Polda Metro Jaya diketahui menyiapkan 31 pos pengamanan terkait larangan mudik Lebaran. 17 pos check point dan 14 pos penyekatan yang telah beroperasi sejak dini hari tadi sekitar pukul 00.00 WIB.
Ribuan kendaraan yang diputar balik itu terdiri dari 895 kendaraan pribadi dan 175 kendaraan umum. Yusri mengatakan ribuan kendaraan itu terkena razia penyekatan di Tol Cikarang Barat dan Tol Cikupa.
“Dengan rincian untuk Gate Cikupa ada 626 kendaraan. Kendaraan pribadi ada 519 dan kendaraan umum 77. Untuk Tol Cikabar ada 444 kendaraan. Kendaraan pribadi 346 dan kendaraan umum 98. Ini masih berjalan karena 24 jam ya terus bergerak,” sebut Yusri.
Sejumlah modus para calon pemudik dilakukan untuk mencoba lolos dari penyekatan mudik. Menurut Yusri, tiap modus dari para calon pemudik itu kini telah bisa dibaca oleh petugas di lapangan.
“Modus sama semua selama di darat bermacam-macam. Ada yang mobil dinaikkan ke atas, ke tempat derek mobil, ada truk yang diubah tapi isinya manusia. Macam-macam,” ungkapnya.
“Tapi saya katakan petugas belajar dari pengalaman tahun sebelumnya. Kita mengevaluasi mana jalur tikus yang bocor kita tutupi. Mana tempat modus operandi yang digunakan kita sudah ketahui,” sambungnya.
Untuk itu, masyarakat pun diminta untuk tetap mengikuti kebijakan pemerintah untuk tidak mudik di Lebaran tahun ini. Polisi menyebut selain diputar balik, pihaknya pun bisa melakukan penahanan kepada kendaraan jika ditemukan ada pelanggaran lainnya oleh petugas.
“Yang paling bagus sudah berhenti (tidak memaksa mudik). Karena lewati Jakarta lewati Cikarang akan kena lagi di perbatasan lain. Makanya sudah, dan risikonya kendaraan akan kami tahan sampai operasi ini selesai,” pungkas Yusri.