Polisi Terkena Busur Saat Redam Tawuran Warga di Makassar

Ilustrasi tawuran

Makassar, Gempita.co– Tawuran antarwarga kembali terjadi di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Akibat tawuran ini satu unit kios terbakar dilempari bom molotov dan polisi yang hendak membubarkan terkena busur.

“Kelompok itu melakukan pelemparan busur dan bom molotov ke kendaraan juga anggota yang melakukan penyisiran, satu kios yang isinya ada jualan baju dan lain-lain terbakar namun kemudian kami melakukan pemadaman menggunakan AWC. Satu anggota dari Direktorat Samapta Polda juga terkena busur di bagian sebelah kiri namun alhamdulillah tidak tembus karena menggunakan rompi,” ujar Kasat Sabhara Polres Pelabuhan Makassar, Iptu Asfada kepada wartawan, Sabtu (13/2/2021).

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Tawuran ini diketahui terjadi di kawasan Cambaya, Kota Makassar, Sulsel, Sabtu (13/2) dini hari. Sedangkan warga yang bertikai yakni warga sekitar melawan warga dari Jalan Barukang.

Aparat kepolisian dari Polres Pelabuhan Makassar bersama Patmor Polda Sulsel yang hendak membubarkan tawuran malah diserang oleh para warga yang terprovokasi oleh para pelaku bentrokan. Polisi menyebut tawuran antar kedua kubu ini sudah terjadi seharian.

“Setelah mereka dapat dibubarkan keduanya ternyata dari Cambaya terus melakukan provokasi dan melemparkan petugas, atas dasar itu kemudian kami meminta bantuan ke Direktorat Sabhara Polda Sulsel untuk melakukan back up dan kemudian kami melakukan penyisiran karena perang yang terjadi dari malam hingga dinihari tadi,” jelas Asfada.

Setelah dilakukan tindakan tegas ke arah Cambaya, kini justru warga dari arah Barukang kembali melakukan penyerangan terhadap polisi. Anggota pun kembali mengambil tindakan tegas dan melakukan penyisiran ke lokasi tersebut.

“Setelah kami dapat bubarkan (warga Cambaya) kemudian anggota kembali ke posko, setelah sampai di posko kita dilempari lagi dari arah Barukang hingga kita kembali menyisir ke Barukang,” tutur Asfada.

Kemudian setelah dilakukan penyisiran dan kondisi di lokasi dapat dikendalikan, sejumlah anggota kemudian disiagakan di TKP.

“Setelah selesai kita sisir dan aman kita kembali stand by di posko Barukang untuk mengantisipasi kelanjutan perang kelompok ini,” sebut Asfada.

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali