Bintan, Gempita.co – Pembangunan di Desa Galang Batang, Kecamatan Gunung Kijang, Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) terus dipacu. Beberapa perusahaan mulai dibangun.
Salah satu perusahaan yang telah beroperasi adalah PT Mangrove Industrial Park Indonesia (MIPI) yang bergerak di bidang usaha meubel.
Perusahaan yang banyak merekrut tenaga kerja lokal ini ternyata cuma beroperasi beberapa bulan saja. Usaha yang mengandalkan modal asing itu terganjal soal perizinan.
Terhentinya operasional perusahaan mengakibatkan ratusan pekerja lokal yang sempat menghidupi keluarganya dari perusahaan itu, harus dirumahkan.
Rumor menyebutkan, penyebab sulitnya perusahaan itu mendapat izin karena ribetnya pengurusan administrasi di lembaga birokrasi.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Kabupaten Bintan Syahri S. IP menyebut, Pemuda Pancasila (PP) Bintan akan membantu menciptakan iklim usaha yang kondusif jika dibutuhkan oleh perusahaan yang berada di wilayah Kabupaten Bintan.
“Tujuannya untuk mencari solusi atas dampak kemerosotan perekonomian akhir-akhir ini. Apalagi jika dikaitkan dengan pandemi Covid-19 yang sangat mempengaruhi terhadap masyarakat, ” kata Syahri di kantornya, Sabtu (27/06/2020).
Menurut Syahri, Pemuda Pancasila Bintan bukan tameng dari pengusaha yang ingin menginvestasikan modalnya di kawasan Bintan.
“Tapi, Pemuda Pancasila siap membantu serta mencarikan solusi bagi perusahaan yang akan menginvestasikan modalnya di Kabupaten Bintan,” jelasnya.
Dihubungi terpisah, Ketua Himpunan Mahasiswa Persatuan Islam (Hima Persis) Kabupaten Bintan, menjelaskan tentang membludaknya jumlah pengangguran yang terjadi di wilayahnya.
Menurutnya, pihaknya juga sering menyampaikan solusi serta mencari jalan terbaik terkait permasalahan yang terjadi.
Katanya, bukan hanya membuka lowongan pekerjaan saja, tapi kita juga menyatukan pendapat untuk membuat sebuah gebrakan atau sebuah solusi.
Dengan demikian solusi ini nantinya bisa menjadi spirit kemajuan bersama dalam menjaga investor yang ada di Kabupaten Bintan.