Prancis Diguncang Demo Antivaksin, Jalan Tol Dikuasai Beberapa Jam

Paris, Gempita.co – Prancis diguncang aksi protes besar-besaran, demonstrasi menentang persyaratan bukti kesehatan dan vaksinasi.

“Diperkirakan 114.000 orang berpartisipasi dalam aksi protes itu,” kata Kementerian Dalam Negeri Prancis.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Ribuan pemrotes berbaris di Paris, Marseille, Avignon, dan belasan kota lainnya meneriakkan dan membawa papan bertuliskan “Kebebasan,” “Diktator Macron,” “Macron mengundurkan diri” dan “Boikot Tiket Kesehatan!”

Di Lyon, polisi menangkap sembilan demonstran, sedangkan di Dijon mereka menembakkan gas air mata ke pengunjuk rasa karena mengganggu ketertiban umum.

Ratusan demonstran mengambil alih jalan tol di Chambery dan memblokir kedua arah lalu lintas selama beberapa jam.

Di Lans-en-Vercors, sebuah pusat vaksinasi digeledah dan dirusak pada Sabtu pagi. Grafiti antivaksin pun tertulis di dinding.

Pihak berwenang pun berjanji akan mengadili orang-orang yang bertanggung jawab atas kekacauan itu.

Kemarahan para pengunjuk rasa dipicu pengumuman Presiden Emmanuel Macron awal pekan ini bahwa bukti kesehatan – yang memberikan rincian tes PCR/antigen negatif dan vaksinasi – akan diwajibkan untuk menghadiri semua acara dan mengunjungi tempat-tempat umum dengan kapasitas 50 orang atau lebih.

Pada Agustus, aturan akan diperluas ke ruang terbatas seperti restoran, kafe, bar, dan transportasi umum jarak jauh.

Pemerintah juga telah mewajibkan vaksinasi bagi tenaga kesehatan dan staf institusi seperti panti jompo. Yang melanggar terancam kehilangan pekerjaan dan gaji.

Aturan baru itu diumumkan seiring meningkatnya kasus varian Delta dan risiko gelombang keempat pandemi.

Pihak berwenang mengkhawatirkan lebih banyak kasus, rawat inap, dan kematian dalam beberapa minggu mendatang jika kekebalan kelompok tidak tercapai.

Selain itu, vaksinasi juga akan diwajibkan bagi semua warga Prancis pada September jika target itu belum tercapai.

Sejauh ini, sekitar 36,8 juta orang – lebih dari 50 persen populasi Prancis – telah mendapatkan setidaknya satu suntikan vaksin.

Sumber: anadolu agency

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali