Gempita.co-Timnas Argentina bak didatangi kenangan masa lalu di fase gugur Piala Dunia 2022. Pada fase perempat final mereka menyingkirkan Belanda, tim yang juga mereka singkirkan di semifinal Piala Dunia 2014.
Kali ini di semifinal Argentina akan melawan Kroasia di Lusail Stadium, Rabu (14/12) pukul 02.00 dini hari WIB. Kroasia adalah tim yang mengalahkan Argentina di fase grup Piala Dunia 2018 dengan skor telak 3-0.
Menilik laga nanti Kroasia tim non unggulan menghadapi Argentina yang notabene salah satu favorit juara. Kendati demikian Kroasia sudah menerjang segala prediksi kala mengalahkan Jepang dan Brasil di fase gugur.
Pelatih Argentina, Lionel Scaloni, mengakui apabila Kroasia merupakan lawan yang tangguh dan banyak merepotkan tim lain.
Scaloni mengakui sudah menganalisis titik lemah Kroasia, tetapi pada akhirnya semua bergantung kepada bagaimana jalannya pertandingan nanti.
“Mereka telah menyusahkan banyak tim nasional. Saya tidak akan menyebutkan pemain kunci atau kekuatan dan kelemahan mereka, tetapi kami telah menganalisis di mana kami dapat melukai mereka. Terkadang berhasil, terkadang tidak,” papar Scaloni dikutip dari Sportstar.
“Kami mencoba memberikan semuanya di lapangan. Terkadang keberuntungan bisa berada di pihak Anda. Jika kami memiliki kinerja yang baik, kami akan memiliki jalan yang lebih mudah untuk mencapai tujuan kami. Tapi ini sepak bola, ini olahraga, jadi terkadang tim terbaik mungkin tidak menang.”
Salah satu pemain yang dapat jadi penentu bagi Kroasia adalah Luka Modric. Pada usia 37 tahun Modric masih prima dan menjadi motor permainan Kroasia di lini tengah.
“Dia (Modric) adalah panutan bagi banyak dari kita – bukan hanya karena bakatnya tetapi juga sikapnya,” imbuh Scaloni.
“Yang bisa saya katakan adalah kita harus menikmatinya. Jika Anda menyukai sepak bola maka Anda harus menikmati pemain seperti dia.”
Dua pemain Argentina absen lawan Kroasia karena akumulasi kartu, yakni Marcos Acuna dan Gonzalo Montiel, tetapi Angel Di Maria dan Rodrigo de Paul berpeluang tampil. Hal itu diyakini Scaloni tidak akan mengubah gaya main timnya.
“Kami memiliki sistem kami sendiri, gaya kami. Tentu saja, dalam situasi tertentu kami perlu memperhitungkan bagaimana lawan bermain,” imbuh Scaloni.
“Kami tidak akan mengubah gaya kami di luar sistem dan itulah yang akan kami lakukan,” papar.