Gempita.co – Kelompok-kelompok teroris yang beroperasi di wilayah utara Suriah dituding Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dipasok senjata negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
Tentara Turki melancarkan agresi militer ilegal di wilayah utara Suriah dalam beberapa tahun terakhir dengan dalih memerangi terorisme, yang memicu reaksi tajam dari Damaskus dan komunitas internasional.
Al Jazeera hari Jumat (9/12/2022) melaporkan bahwa Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengkritik sejumlah negara anggota NATO yang memasok senjata kepada kelompok-kelompok teroris di Suriah tanpa menyinggung sama sekali pelanggaran hukum internasional dan Piagam PBB yang dilakukan Turki sendiri di Suriah.
“Tidak ada yang bisa menyalahkan posisi kami yang berperang melawan organisasi teroris,” kata Erdogan membela agresi militer pasukannya di Suriah.
Erdoğan dalam pertemuan para menteri pertahanan negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO) dan Perhimpunan Negara-Negara Merdeka hari Jumat (9/12/2022) menuduh Amerika Serikat dan beberapa negara anggota NATO mendukung kelompok teroris Partai Pekerja Kurdistan (PKK) di wilayah utara Suriah, dengan mengatakan, “Eropa harus mempertimbangkan posisinya berhadapan dengan Turki mengenai politik, ekonomi dan perang melawan terorisme,” tegas Erdogan.
“Demikian juga dengan NATO. Mengapa Anda [Eropa] melengkapi pulau-pulau Yunani dengan senjata dan pasukan. Ankara jelas tidak akan menerima pendekatan para pendukung tindakan agresif dan provokatif Athena terkait laut Mediterania dan Laut Aegea,” jelasnya.
Erdogan juga menekankan bahwa Ankara tidak akan mengizinkan pihak mana pun untuk mempertanyakan masalah keamanan nasional negaranya.
Sumber: parstoday