Gempita.co – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyampaikan bahwa ia merasa telah diabaikan oleh Amerika Serikat (AS) dan Pakta Pertahanan Negara Atlantik Utara (NATO) di tengah invasi Rusia sejak, Kamis (24/2/2022).
Zelensky menilai, Ukraina dibiarkan sendirian untuk mempertahankan diri dari gempuran militer Rusia.
“Kami dibiarkan sendiri untuk mempertahankan negara kami,” katanya, Jumat (25/2/2022) dikutip dari Al Jazeera.
Dikutip melalui New York Post, aksi tersebut turut menjerumuskan Eropa Timur ke dalam mimpi buruk kekerasan dan pertumpahan darah yang tidak terlihat sejak hari-hari tergelap Perang Dunia II.
Rusia juga terus melancarkan serangan kepada Ukraina. Tercatat sudah lebih dari 160 roket diluncurkan sejak serangan dimulai pada Kamis (24/2/2022) pagi.
Dikutip melalui Indian Express, Zelensky mengatakan, 137 orang, termasuk 10 perwira militer, telah tewas dan 316 orang terluka dalam serangan Rusia di hari pertama invasi, di mana negaranya seperti dibiarkan sendiri dalam memerangi Rusia.
“Mereka membunuh orang dan mengubah kota yang damai menjadi target militer. Itu busuk dan tidak akan pernah dimaafkan,” kata Zelensky, merujuk pada pasukan Rusia, dikutip dari Al Jazeera.