Pro-Kontra soal Bipang, Politikus PPP: Maafkan dan Case Closed!

Gempita.co-Kuliner viral di media sosial sejak kemarin. Kuliner berbahan dasar babi ini menjadi pembicaraan luas setelah video pernyataan Presiden Joko Widodo saat mempromosikan kuliner khas daerah yang bisa dipesan secara online.

Polemik pun ramai di media sosial (medsos). Banyak yang mempertanyakan alasan Presiden juga menyebut bipang. Tim komunikasi Presiden pun dipersoalkan.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Menanggapi kehebohan itu, Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi meminta maaf dan menyebutnya sebagai kesalahpahaman. Dikatakannya, tidak ada maksud apapun terkait video viral ini.

Dia menegaskan niat awal dari acara tersebut adalah untuk mempromosikan dan mengajak masyarakat bangga pada produk lokal. “Kami Kementerian Perdagangan (Kemendag) selaku penanggung jawab dari acara tersebut sekali lagi memastikan tidak ada maksud apa pun dari pernyataan bapak presiden. Kami mohon maaf sebesarnya jika terjadi kesalahpahaman,” tuturnya dikutip dari video youtube Kementerian Perdagangan, Sabtu (8/5/2021).

Menanggapi itu, Arsul Sani mengajak untuk memaafkan. Dia juga mengungkapkan tentang semangat untuk menahan diri di bulan Ramadhan.

Dengan permintaan maaf Lutfi, Arsul menganggap persoalan telah selesai. “Pak Menteri @Kemendag sebagai penanggung jawab kegiatan dimana Presiden @jokowi sampaikan pesan yang dianggap tidak ‘pas’ tersebut telah minta maaf. Sepatutnya dengan semangat yang melekat pada ibadah ‘menahan diri’ Ramadhan, kita maafkan … Jadi soal bipang, case closed.. Move on lanjutkan puasa..,” kata Arsul seperti dikutip dari lini masa akun Twitternya, @arsul_sani, Minggu (9/5/2021).

Kemenkumham Bali

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali