Jakarta, Gempita.co – Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada enam tokoh di Istana Negara pada hari Selasa (10/11/ 2020) besok.
“Ada enam calon penerima gelar pahlawan nasional 2020, Insya Allah tidak ada perubahan,” kata Menteri Sosial (Mensos) Juliari Peter Batubara, dalam keterangannya, di Jakarta, Jumat (6/11/2020).
Menurut Juliari, bila tidak ada perubahan, keenam nama tersebut resmi menyandang gelar pahlawan nasional.
“Semua tokoh juga telah melalui proses, baik di Kementerian Sosial maupun Dewan Gelar untuk bisa menyandang gelar sebagai pahlawan nasional,” ujarnya.
Inilah profil enam tokoh yang dianugerahi gelar Pahlawan Nasional 10 November 2020:
Sultan Baabullah dari Provinsi Maluku Utara
Sultan Baabullah merupakan Sultan ke-7 dan penguasa ke-24 Kelsutanan Ternate di Kepulauan Maluku yang memerintah antara tahun 1570 dan 1583.
Dia dianggap sebagai Sultan teragung dalam sejarah Ternate dan Maluku karena keberhasilannya mengusir penjajah Portugis dari Ternate, dan membawa kesultanan tersebut kepada puncak kejayaannya di akhir abad ke-16.
Machmud Singgirei Rumagesan – Raja Sekar dari Provinsi Papua Barat
Sekar atau sekarang Fakfak dulunya punya raja yang bisa melawan pemerintah Kolonial Belanda. Dia mendirikan Tjendrawasih Revolutionary Movement of West Irian (GTRIB).
GTRIB ini yang mendesak pemerintahan Indonesia untuk membentuk pemerintahan lokal dengan pemimpin asli Papua.
Jenderal Polisi (Purn) Raden Said Soekanto, Tjokrodiatmodjo dari Provinsi DKI Jakarta
Pria kelahiran Bogor 7 Juni 1908 itu merupakan Kapolri pertama. Dulu Polri disebut Djawatan Kepolisian Negara. Bisa dikatakan Soekanto adlaah pendiri Polri. Sebab, waktu pertama menjabat dia tak memiliki kantor maupun bawahan.
Arnold Mononutu dari Provinsi Sulawesi Utara
Setelah mendengar Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang diproklamasikan pada tahun 1945, Mononutu memfokuskan upayanya membantu masyarakat Maluku Utara untuk menentukan tanggapan terbaik atas proklamasi tersebut. Dia adalah salah satu individu yang mendirikan organisasi politik bernama Persatuan Indonesia atau Persatuan Indonesia.
Amin Nasution dari Provinsi Sumatera Utara
Amin merupakan Gubernur Sumatera Utara dan Riau pertama. Selain itu, dia juga memiliki peran dalam pergerakan Sumpah Pemuda.
Raden Mattaher Bin Pangeran Kusen Bin Adi dari Provinsi Jambi
Dia merupakan tokoh dari Jambi yang membantu melawan penjajahan Belanda. Raden Mattaher memiliki taktik geriliya dalam perlawannnya.**
Sumber: Berbagai sumber