Pulihkan Ekosistem Pesisir, KKP Akan Tanam Terumbu Karang Seluas 50 Hektare di Bali

dok.Biro Humas dan Kerja Sama Luar Negeri

Jakarta, Gempita.co – Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo optimistis program Indonesia Coral Reef Garden (ICRG) di Bali akan berjalan sesuai rencana dan akan rampung tahun ini. Total, pemerintah menargetkan melakukan transplantasi atau penanaman kembali terumbu karang di lima lokasi di Pulau Dewata seluas 50 hektare.

Kegiatan ini sendiri bertujuan untuk konservasi atau pemulihan ekosistem pesisir laut, khususnya terumbu karang. Selain itu, program ini juga bertujuan untuk meningkatkan lapangan kerja dari tumbuhnya destinasi wisata bahari di Bali serta membuka peluang eco-eduwisata.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

“Secara prinsip pelaksanaan ini sudah sangat maju, teman-teman dari KKP dan Menko selalu koordinasi. Pelaksanaannya kami sangat yakin sesuai waktu walaupun 50 hektare,” kata Menteri Edhy, saat rapat koordinasi bersama Menko Kemaritiman dan Investasi yang digelar secara virtual, Senin (5/10).

Karenanya, dalam kesempatan tersebut, Menteri Edhy meminta Pemda Bali untuk segera menentukan lokasi sekaligus mengeluarkan izin untuk kegiatan transplantasi terumbu karang. Selain itu, Menteri Edhy juga meminta agar Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan memperbolehkan pengambilan bibit terumbu karang dari alam di luar area konservasi.

Jika nantinya diizinkan, Menteri Edhy memastikan pengambilan bibit alam akan dilakukan secara profesional oleh tangan ahli.

“Dari jumlah memang tidak besar cuma 50 hektare, tapi jumlah bibit per hektare 56 ribuan, perlu rekomendasi untuk ambil dari bibit alam tapi bukan dari yang konservasi,” sambungnya.

Atas kendala tersebut, Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan mengaku akan segera berkomunikasi dengan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Kendati demikian, dia berpesan agar pengambilan bibit alam tersebut betul-betul dilakukan oleh seorang yang ahli.

“Yang ambil tolong diperhatikan orang yang betul-betul ahlinya, boleh nanti saya telpon ibu Siti (Menteri LHK),” jawab Menko Luhut.

dok.Biro Humas dan Kerja Sama Luar Negeri

Menko Luhut menilai, ICRG sebagai program yang bagus dan juga didukung Presiden Joko Widodo (Jokowi). Terlebih program ini bisa jadi stimulus dalam rangka pemulihan ekonomi nasional mengingat diimplementasikan melalui padat karya.

“Program ini bagus sekali, Presiden setuju banget, kita stimulus juga untuk mangrove dan untuk karang. Walaupun jumlahnya 50-an hektare, kalau bagus nanti kita perbanyak,” urainya.

Ke depan, Menko Luhut meminta KKP kembali menyantumkan program transplantasi terumbu karang. Bahkan, dia berharap luasan lokasi ICRG bisa ditingkatkan tiap tahun.

“Tahun depan kita mau bikin berapa, berikutnya berapa,” jelasnya.

Sebagai informasi, transplantasi terumbu karang di Bali direncanakan akan dilakukan dengan sejumlah metode di antaranya Mars Accelerated Coral Reef Restoration System (MARRS), atau mengembangkan struktur koral melalui rangka laba-laba yang digunakan untuk mencangkok terumbu karang. Kemudian bioreeftek atau menciptakan media sebagai tempat hidup bagi karang.

Kemenkumham Bali

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali