Jakarta, Gempita.co – Dalam rangka operasi Satuan Tugas Pengamanan Daerah Rawan (Satgas Pamrahwan) Papua, Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Letjen TNI Joni Supriyanto melaksanakan pemeriksaan kesiapan Batalyon Infanteri (Yonif) Raider 500/Sikatan Kodam V/Brawijaya di Wonokromo Surabaya, Jawa Timur, Kamis (13/8/2020).
Kasum TNI mengatakan bahwa tugas pengamanan daerah rawan yang akan diemban adalah tugas kehormatan dan sekaligus kepercayaan yang harus diemban oleh prajurit Yonif Raider 500/Sikatan.
Fokus dari tugas ini adalah untuk menetralisir berbagai ancaman keamanan dari kelompok separatis bersenjata yang telah menunjukkan niatnya memisahkan diri dari bingkai NKRI melalui berbagai aksi separatis, terorisme dan kejahatan terkoordinasi.
Kepada seluruh unsur Komandan agar memahami tugas pokok Satgas, mempertahankan kesatuan komando dalam bertindak. Setiap saat harus cermat dan peka terhadap rangkaian peristiwa yang terjadi dan jangan mudah terprovokasi.
Pada kesempatan tersebut, Kasum TNI memberikan beberapa penekanan kepada prajurit Yonif Raider 500/Sikatan antara lain : Pertama, tingkatkan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yakinkan pada diri masing-masig bahwa tugas ini adalah tugas mulia dan ladang amal ibadah yang harus dilaksanakan secara ikhlas sehingga terlahir sikap memberikan dharma bakti terbaik.
Kedua, laksanakan koordinasi dan komunikasi yang baik dengan komando pengendali, komando operasi serta satgas-satgas lain yang melaksanakan operasi di Papua. Ketiga, pelihara moril pasukan agar tetap semangat dan dapat melaksanakan tugas pokoknya.
Keempat, pelihara dan pertajam naluri tempur agar tingkat kewaspadaan perorangan maupun satuan tetap terjaga.Kelima, hindari kegiatan yang bersifat rutinitas yang dapat dipelajari oleh lawan.
Keenam, pelajari karakteristik masyarakat karena lawan pasti hidup dan berlindung ditengah masyarakat, serta ambil dan rebut hati masyarakat dari pengaruh KKSB. Ketujuh, pahami gerakan separatis yang saat ini sedang diperjuangkan oleh KKSB.
Kuasai informasi tentang KKSB yang didapat dari evaluasi penugasan sebelumnya. Kedelapan, pertahankan kesatuan komando selama bertindak dilapangan dan Kesembilan, utamankan keselamatan dan keamanan personel maupun materiil selama operasi tanpa mengorbankan pertimbangan taktis dilapangan.