Bangkok, Gempita.co – Setelah berbulan-bulan terjadi unjuk rasa yang menuntut reformasi monarki, Raja Thailand akhirnya buka suara menyebut negaranya adalah “tanah kompromi”.
Raja yang dulu tak bisa didekati itu juga mengatakan, “Kami mencintai mereka semua,” kepada wartawan, Minggu (1/11/2020) di tengah ribuan massa pendukungnya yang berkemeja kuning, seperti dikutip dari The Bangkok Post.
Beberapa hari terakhir, raja berada di Thailand untuk memperingati hari raya umat Buddha dan peringatan meninggalnya Raja Bhumibol.
Kunjungan itu bertepatan dengan unjuk rasa ribuan massa yang menuntut agar reformasi konstitusi sekaligus penggulingan monarki.
Para demonstran juga menyerukan transparansi keuangan istana, yang dikendalikan raja sejak 2018.
Polisi menangkap mahasiswa dan aktivis dengan tuduhan penghasutan.
Seruan reformasi monarki itu memicu reaksi blok konservatif dan membangkitkan kelompok ‘royalis’ untuk menggelar unjuk rasa serupa.
Sumber: Berbagai Sumber