Jakarta, Gempita.co– Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Mahfud MD meminta, seluruh masyarakat Indonesia untuk tetap menjaga persatuan dan toleransi beragama dalam meresponi peristiwa yang terjadi di Prancis.
Dikatakan Mahfud, di Indonesia, tidak ada satu institusi atau orang atau siapapun yang harus dianggap ikut bertanggung jawab dengan pernyataan Presiden Prancis, Emmanuel Macron.
Namun pemerintah dikatakannya mempersilakan kepada warganya untuk mengajukan aspirasi dan pendapat terkait pernyataan Macron, dengan syarat dilakukan dengan tertib.
“Bisa melalui media-media yang tersedia. Karena di sini tidak ada yang boleh dirusak atau boleh diperlakukan secara anarkis,” tegas Mahfud MD kepada awak media, Sabtu (31/10).
Menurut Mahfud, Presiden Joko Widodo (Jokowi), Wakil Presiden Ma’ruf Amin dan para pemuka agama dari berbagai ormas keagamaan telah menggelar pertemuan untuk menentukan sikap Indonesia terhadap aksi kekerasan dan pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron.
“Sikap presiden dan pimpinan umat beragama tadi di mana butir yang terakhir itu merupakan seruan kepada seluruh umat beragama agar menjaga persatuan dan toleransi,” kata Mahfud MD
Pemerintah, kata Mahfud, menyerukan bahwa setiap menyatakan pendapat terkait dengan pernyataan Presiden Prancis agar dilakukan secara tertib dan tidak merusak. Selain itu penyampaian aspirasi bisa melalui media yang tersedia.
“Karena di sini tidak ada yang boleh dirusak, (tidak) boleh diperlukan secara anarkis, karena Indonesia ini tidak ada satu institusi atau orang atau siapapun yang harus dianggap ikut bertanggung jawab dengan pernyataan presiden Macron,” kata Mahfud.