Gempita.co – Sebuah minimarket di Jalan Kembangan Utara Nomot 47 RT2/RW 001, Kembangan Utara, Kembangan, Jakarta Barat, Minggu (17/9) malam, dirampok kelompok bersenjata.
Perampokan tersebut terjadi sekitar pukul 22.54 WIB saat pegawai minimarket sedang dalam proses menutup minimarket.
“Jadi kejadiannya jam 22.54, 23.53 WIB. Kami udah mulai proses mau tutup toko. Habis itu saya bilang sama kasir saya, namanya kan Meimei, untuk menutup ‘rolling door’ (pintu geser) toko,” kata seorang pegawai minimarket, Elvi saat ditemui di TKP pada Senin.
Elvi mengaku, saat itu dirinya hendak naik ke lantai atas untuk mengurus masalah barang minimarket.
“Saya naik ke atas (lantai dua). Dia (Meimei) udah ngunci ‘rolling door’ yang sebelah sini (pintu geser sebelah kiri). Terus, ‘rolling door’ tengah udah ditarik setengah. Tinggal ‘rolling door’ ujung (kanan) doang masih kebuka,” kata Elvi.
Kemudian, lanjut Elvi, seorang pria masuk ke dalam minimarket dan menanyakan kepada Meimei perihal apakah masih bisa membeli rokok.
“Iya, pertama kan dia masuk sendiri. Pura-pura beli rokok itu. Habis itu pas udah transaksi, tiba-tiba yang dua masuk langsung ke sini, iniin (menutup paksa mulut) dia (Meimei), terus ngambilin uang di kasir,” kata Elvi.
Kemudian, lanjut Elvi, perampok tersebut menanyakan keberadaan Elvi kepada Meimei.
“Terus (perampoknya) nanya ke dia (Meimei), “teman kamu mana? Di atas. Sama kunci berangkas kamu dimana? Di atas. Sambil dia (Meimei) dituntun ke atas,” katanya.
“Pas itu aku kayak udah denger berisik dari atas. Pas naik, yang pertama naik kan bawa senjata,” kata Elvi.
Elvi menuturkan satu dari ketiga perampok tersebut membawa senjata berwarna perak, yakni yang awalnya pura-pura membeli rokok. Perampok tersebut kemudian menodongkan senjata tersebut ke arah Elvi dan meminta gawai Elvi serta pin gawai tersebut.
“Kayak pistol silver gitu ditodong ke aku,” kata Elvi.
Setelah meminta gawai milik Elvi, perampok tersebut kemudian menanyakan letak kunci brankas uang minimarket. Elvi lalu menjawab bahwa kunci tersebut ada di lantai bawah.
Elvi kemudian meminta kepada Meimei untuk mengambil untuk mengambilkan kunci brankasnya di lantai bawah.
“Dia (Meimei) dituntun lagi ke bawah sambil ditodong dengan golok, ngambil kunci berangkas. Aku di atas dijagain pake pistol oleh yang satu itu yang pura-pura beli rokok,” kata Elvi.
Elvi mengaku jumlah uang yang dibawa kabur dari brankas mereka sebesar Rp1 juta. Tetapi jumlah bungkus rokok yang diambil masih belum diketahui.
Akibat ketakutan kepada para perampok, Elvi dan Meimei mulai berisik. Mereka berdua kemudian dibungkam ke bagian dapur.
Elvy menyebut mereka berdua dijaga oleh seorang perampok sambil ditodong oleh pistol. Ia juga sempat secara diam-diam memberi pesan tertulis kepada kepala minimarket tersebut bahwa mereka sedang dirampok.
“Mereka (perampok) udah ngambilin itu tas-tas belanja. Tadinya mau ngambilin rokok. Cuman, mereka baru sadar, ‘rolling door’ kami masih kebuka ternyata. Akhirnya, mereka buru-buru. Pas mereka pulang juga kami gak tau,” kata Elvi.
Kemudian, lanjut Elvi, saat bala bantuan tiba dari pegawai minimarket serupa yang terletak tidak tidak jauh dari TKP, para perampok tersebut sudah menghilang.
“Pas anak toko sebelah itu dateng, baru kami tau ini udah kosong. Saya enggak berani sama sekali ngelihat. Namanya kalau teriak ditembak, itu kan enggak berani,” jelas Elvi.
Selanjutnya, kata Elvi, petugas kepolisian datang tidak lama setelah kejadian. “Sekitar jam 24.00 WIB lewat dikit gitu,” kata Elvi.
Kapolsek Kembangan, Kompol Billy Gustiano menyebutkan, pihaknya sedang melakukan serta pengejaran terhadap pelaku. “Saat ini kami lagi melakukan penyelidikan dan pengejaran terhadap para pelaku,” kata Billy.
Sementara itu, kata Billy, jumlah uang yang dibawa kabur dari kasir sebanyak Rp6 juta.
“Terus diambil uang yang ada di kasirnya Rp6 juta,” kata Billy.
Billy menyebutkan para pegawai yakni Elvi dan Meimei tidak mengalami luka-luka dalam perampokan tersebut. “Enggak ada yang luka,” kata Billy dikutip Antaranews.