Gempita.co-Ratusan mahasiswa di Malang kembali menggelar demonstrasi di depan Gedung DPRD Kota Malang, Kamis (14/4/2022).
Mahasiswa yang tergabung dalam Aksi Cipayung ini meminta, pemerintah aktif dalam merespon isu-isu internasional yang menyebabkan kenaikan harga BBM. Pemerintah jugadiminta untuk melakukan transparansi mata rantai distribusi BBM di seluruh wilayah tanah air.
Pemerintah juga diminta memberikan kemudahan akses bagi para nelayan memperoleh BBM dan melakukan stabilisasi harga BBM jenis Pertamax ke harga Rp.9.500 per liter.
Mahasiswa juga meminta Menteri Perdagangan untuk membuka data terkait oknum mafia minyak goreng di Indonesia, melakukan revisi peraturan berkaitan dengan Satgas Pangan dan melakukan pengawasan antara pemerintah dengan aparat penegak hukum untuk mengawasi alur produksi, distribusi, hingga konsumsi minyak goreng.
Selain itu mahasiswa juga meminta Pemkot Malang untuk melakukan operasi pasar untuk mengintervensi harga minyak di pasar. Tidak hanya itu para pendemo yang tergabung Aksi Cipayung ini juga menolak kenaikkan PPN dari 10% menjadi 11% ditengah kenaikkan harga kebutuhan pokok kondisi pendapatan perpajakan nasional yang naik di tahun 2021.