Jakarta, Gempita.co – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menggelar perayaan Tahun Baru Imlek 2023, di Seasons City, Jakarta Barat, Rabu (18/1/2023) malam.
Pada acara dengan mengusung tema “Refleksi Imlek 2023” Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar kembali menegaskan bahwa partai yang dipimpin toleran dan penjaga keberagaman di Indonesia.
“PKB tak pernah absen menyambut momen ini. Merayakan Imlek, selain menandakan PKB merupakan partai toleran, juga menjadi momen mengenang pendiri PKB, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur,” ucap Ketua Umum PKB yang akrab disapa Cak Imin, dalam sambutannya.
Menurut Cak Imin, sosok Gus Dur sosok yang tak bisa dilepaskan dari Imlek. Presiden ke-4 RI mencabut Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 14 Tahun 1967 karena dinilai bertentangan dengan UUD 1945. Melepaskan belenggu diskriminasi, salah satu terhadap adat istiadat etnis Tionghoa.
“Setelah mencabut Inpres, Gus Dur menerbitkan Inpres Nomor 6 Tahun 2000. Kemudian terbit aturan yang menjamin etnis Tionghoa menjalankan kegiatan keagamaan, kepercayaan, adat dan istiadat secara terbuka. Termasuk perayaan Imlek,” ungkap Wakil Ketua DPR-RI ini.
“Tanpa Gus Dur, tidak ada Imlek dan Cap Go Meh yang dirayakan secara terbuka,” sambungnya.
Ia menegaskan peringatan Imlek bagi PKB bukan sekadar pengakuan yang memperkuat persaudaraan, tapi telah menjadi bagian utuh dari perjuangan partai.
Muhaimin berharap para kader PKB akan menjadi kebanggaan dan ikut memperjuangkan aspirasi warga Tionghoa dan ikut memastikan kebhinekaan serta Pancasila merupakan hal yang final bagi Indonesia.
“PKB akan tetap berada digaris terdepan dalam menjaga kebhinekaan dan Pancasila. Bahkan salah satu pesantren PKB di Gresik, saat ini akan dibangun dengan gaya arsitektur Tionghoa dengan gerbang dan bangunan khas Tionghoa,” ungkapnya.
Ia mengungkapkan, Imlek tahun ini disebut sebagai Tahun Kelinci, melambangkan umur panjang, kedamaian, dan kemakmuran dalam budaya Tionghoa. Karena itu tahun 2023 juga diprediksi menjadi tahun harapan.
Pada kesempatan itu, Cak Imin mengenalkan bakal calon legislatif baik DPR-RI maupun DPRD dari kalangan Tionghoa. Dua di antaranya Caleg DPR-RI, Fuidy Luckman dan Caleg DPRD DKI, Phang Mui Jun.
Hal senada disampaikan Ketua DPP PKB Daniel Johan. Menurutnya, Imlek bagi PKB bukan hanya sekadar perayaan semata, namun menjadi simbol dalam menghapus diskriminasi di Indonesia.
“Imlek bagi PKB menjadi bagian sejarah yang utuh dan menjadi simbol perjuangan PKB serta bangsa Indonesia hapus diskriminasi di NKRI,” tegas anggota Komisi IV DPR RI ini.
Tampak hadir Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, anggota DPR Fraksi PKB, para Duta Besar negara sahabat, dan para tokoh Tionghoa.