Jakarta, Gempita.co– Relaksasi Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM) untuk kendaraan roda empat terbukti mampu mendongkrak penjualan mobil di bulan Maret lalu.
GAIKINDO melaporkan total penjualan ritel mobil di bulan Maret mencapai 77.511 unit atau naik 39,4% (mom) dibanding bulan Februari. Apabila dibandingkan dengan volume penjualan Maret tahun lalu terjadi peningkatan sebesar 22%.
Sepanjang kuartal pertama tahun 2021 total penjualan ritel mobil tercatat mencapai 178.450 unit atau turun 22,9% (yoy) dari kuartal pertama tahun 2020 yang tercatat sebesar 219.364 unit.
Berdasarkan data Gaikindo, penjualan mobil Maret 2021 berdasarkan wholesales (pabrik ke dealer) melompat naik 72% dibandingkan Februari 2021. Pada Maret terjual 84.910 unit sedangkan Februari 49.202 unit.
Sedangkan secara tahunan ada kenaikan yang juga signifikan, dibandingkan Maret 2020. Ada kenaikan 10% dibandingkan Maret 2020 yang sempat hanya terjual 76.800 unit. Saat kondisi normal sebelum pandemi penjualan Maret 2019 tercatat sempat 90.368 unit.
Hal ini tentu jadi rekor tersendiri, penjualan mobil untuk kali pertama semenjak pandemi mengalami kenaikan secara tahunan maupun bulanan. Sekretaris Umum Gaikindo Kukuh Kumara mengatakan program relaksasi PPnBM telah mendukung peningkatan penjualan mobil pada Maret 2021.
Relaksasi PPnBM telah dimulai pada 1 Maret khusus untuk mobil-mobil bermesin di bawah 1.500 cc dengan local purchase komponen setidaknya 70%. Pada tahap 1, yakni Maret – Mei 2021, pemerintah memotong kewajiban membayar PPnBM sampai 100%
Pada tahap 2 (Juni – September 2021) potongan 50%, dan tahap 3 (Oktober – Desember 2021) potongannya 25 persen. Kemudian pemerintah sudah memperluas relaksasi PPnBM untuk mobil-mobil 1.501 – 2.500 cc dengan local purchase minimal 60% mulai 1 April 2021.
Jika dilihat dari data penjualan wholesales, mobil dengan tipe 4×2 dan cc
Kemudian menyusul Rush dan Avanza ada mobil Jepang lain yaitu Mitsubishi Expander yang berhasil membukukan penjualan sebesar 9.940 unit sepanjang Januari-Maret 2021. Ketiga merek di atas menyumbang 47% dari total penjualan mobil kelas 4×2 cc wholesales.
Untuk kelas lain yaitu affordable energy saving (LCGC) yang menyumbang 20% penjualan wholesales dan 16,4% penjualan ritel, merek Honda Brio SATYA keluar sebagai jawara di kuartal pertama.
Sejak bulan Januari-Maret 2021 total penjualan Brio SATYA mencapai 10.239 unit atau menguasai hampir 26% di segmen LCGC. Brio SATYA menjadi market leader di segmen ini.
Daihatsu Sigra menjadi runner up dengan penjualan wholesale tercatat mencapai 9.668 unit. Di posisi ketiga ada Toyota Calya yang terjual sebanyak 9.348 unit sepanjang kuartal pertama.
Sementara jika digabung hanya berdasarkan merek saja, Honda Brio menjadi yang paling laris dan berhasil menyalip Avanza yang selama ini dikenal dengan sebutan mobil sejuta umat.
Ke depan dengan adanya relaksasi PPnBM ditambah dengan uang muka yang rendah serta suku bunga yang semakin menurun seiring dengan transmisi kebijakan moneter, penjualan mobil diperkirakan bakal terus bergeliat.