Jakarta, Gempita.co – Pergantian menteri atau reshuffle Kabinet Indonesia Maju, kembali dinyatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) namun tidak memberitahukan kepastian waktunya.
“Ya bisa aja. Bisa aja minggu depan, bisa aja bulan depan, bisa aja tahun depan,” kata Jokowi diiringi tawa.
Jokowi menyampaikan hal itu dalam perbincangan dengan Kompas TV pada Senin (16/11) malam. Ia menegaskan tak segan mengganti menteri dengan kinerja di bawah standar.
“Saya kira kalau memang tidak baik akan saya bilang saya ganti. Saya biasa bicara seperti itu,” ujarnya.
Menurut Jokowi, pernyataan tersebut sudah ia sampaikan kepada para ketua umum partai koalisi. Ia pernah melontarkan hendak mengganti anggota kabinet dalam rapat kabinet sebagaimana diunggah laman YouTube Sekretariat Presiden pada 28 Juni 2020 lalu.
Dalam perbincangan dengan Rosiana Silalahi, Jokowi mengatakan tidak segera melakukan pencopotan menteri karena kinerjanya menunjukkan hasil cukup bagus sehingga belum merasa perlu melakukan pergantian.
Namun pada 22 Agustus lalu, Menteri Sekretaris Negara Pratikno membantah bakal ada reshuffle menyusul buruknya kinerja sejumlah menteri pada masa pandemi. Saat itu isu penggantian mengenncang, bahkan beredar nama 18 menteri yang akan diganti atau bergeser posisi.
“Itu tidak benar, karena hari-hari ini kita konsentrasi luar biasa untuk menghadapi krisis kesehatan dan krisis perekonomian,” ujar Pratikno kala itu dalam rilisnya.
