Resmikan PIM Palembang, Menteri Edhy: Ini Bukti Keseriusan Pemerintah Hadirkan Solusi

Palembang, Gempita.co – Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo meresmikan Pasar Ikan Modern (PIM) pertama di luar Jawa. PIM ketiga tersebut dibangun di atas lahan seluas 9.319 m2 di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel).

PIM Peresmian PIM dengan penandatanganan prasasti di hadapan Gubernur Sumsel, Hasan Deru.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

“Saya kira ini gagasan yang baik. Kita akan dorong terus pembangunan pasar ikan modern untuk daerah-daerah,” kata Menteri Edhy, di Palembang, Jumat (06/11).

Menteri Edhy mengungkapkan, hadirnya pasar ikan menunjukkan keseriusan pemerintahan modern Presiden Joko Widodo dalam menghadirkan solusi terhadap masalah ekonomi masyarakat.Menurutnya, PIM menjadi jawaban terhadap sektor hilir atau pemasaran perikanan yang bersih dan segar.

“Pemerintah benar-benar fokus mencari jalan keluar bagi masyarakat yang ekonominya terpuruk,” terangnya.

Dikatakannya, pelaku UMKM diharapkan bisa berusaha dengan tenang berkat hadirnya PIM Palembang. Menteri Edhy berharap PIM Palembang bisa menjadi jembatan perubahan bagi pedagang ikan dan konsumen. Terlebih bagi pasar tersebut dikemas secara terintegrasi, terutama masyarakat yang ingin menikmati langsung ikan segar dan bersih.

Karenanya, dia menitipkan PIM kepada Pemprov Sumsel dan Pemkot Palembang untuk dijaga dan dikelola dengan baik.Bahkan, Menteri Edhy mengajak pemda dan jajaran serta keluarganya untuk meramaikan PIM sekaligus membantu membantu dan mensosialisasikan PIM agar masyarakat dapat melihat ikan segar dan bersih.

“Kalau perlu dibangun lagi kenapa tidak? Karena masyarakat Palembang makanannya adalah ikan,” urainya.

Ke depan, Menteri Edhy memastikan jajarannya juga akan terus mengawal keberadaan PIM. Bahkan, ia siap melayani dan menerima permintaan dari pemda setempat agar PIM menjadi lebih baik.

“Kami tidak hanya sekedar melepas, tapi terus mengawal. Dan kalau perlu memperkuat kita perkuat,” tandasnya.

Sebagai informasi, keberadaan PIM Palembang ini menyusul PIM serupa yang telah dibangun di Jakarta dan Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Artati Widiarti mengungkapkan, tujuan dibangunnya PIM untuk meningkatkan konsumsi ikan masyarakat Palembang dan sekitarnya, menyediakan tempat jual-beli yang nyaman, bersih dan memenuhi standar sanitasi dan higiene.

Tujuan lainnya menyediakan ikan yang bermutu, aman dikonsumsi, kontinyu, beragam dan terjangkau serta mengembangkan sentra bisnis perikanan dan industri pendukungnya dan mengembangkan tempat promosi dan edukasi sektor kelautan dan perikanan.

“Penggabungan fungsi rekreasi dengan fungsi merupakan paradigma baru dalam industri dunia pasar ikan di Indonesia,” kata Artati.

Fasilitas yang ada di PIM terdiri dari lapak ikan hidup, segar dan olahan sebanyak 154 unit, foodcourt 10 unit, coldstorage kapasitas 15 ton 1 unit. Kemudian ada pula mesin ice flake kapasitas 1,5 ton / hari sebanyak 1 unit, tempat bongkar muat, IPAL serta fasilitas penunjang berupa kantor pengelola, ruang promosi, ruang kesehatan dan musholla.

Saat ini jumlah pedagang yang memanfaatkan PIM Palembang sebanyak 164 orang yang terdiri dari pedagang ikan segar, ikan hidup, restoran / kuliner dan komplimenter.

“Dengan adanya berbagai fasilitas tersebut, PIM Palembang diharapkan mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 300-400 orang yang terdiri dari pedagang ikan segar, ikan hidup, restoran / kuliner dan tenaga pendukung lainnya,” pungkas Artati.

Sumber: BIRO HUMAS DAN KERJA SAMA LUAR NEGERI

Kemenkumham Bali

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali