Bandung, Gempita.co -Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil menyatakan pihaknya telah mengendalikan 90 persen pandemi virus corona (Covid-19) di wilayah Jabar.
Menurutnya, hingga saat ini, risiko terbesar pandemi hanya berada di wilayah penyangga Jakarta yakni Bogor, Depok dan Bekasi (Bodebek).
“Kami sudah bisa mengendalikan 90 persen wilayah di Jawa Barat. Warnanya hijau, risiko rendah, kuning risiko sedang. Nah, warna merah, yang risiko tinggi itu memang di Bodebek,” ujarnya dalam webinar bertajuk yang digelar Kelompok Studi Demokrasi Indonesia, Ahad 20 September 2020.
Emil, sapaan akrabnya, juga menyampaikan bahwa penanganan Covid-19 di Jawa Barat dibagi berdasarkan posisi geografisnya. Hal ini lantaran kepadatan penduduk di tiap wilayah berbeda-beda dan tak bisa diterapkan kebijakan yang sama.
“Kami punya kota yang padat seperti Bekasi dan kami juga punya kampung seperti di kaki Gunung Ciremai di Majalengka. Majalengka ini jauh dari Covid, ekonominya juga berjalan, kalau saya perlakukan dengan metode yang sama pukul, tidak adil,” imbuhnya.
Di wilayah Bodetabek, kata Emil, manajemen pengendalian Covid-19 yang dilakukan Pemprov Jawa Barat pun tak bisa dilakukan tanpa koordinasi dengan Pemprov DKI sebagai pusat episentrum.
Itu lah sebabnya, tiap kali Jakarta menerapkan pengetatan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Jawa Barat harus melakukan hal yang sama untuk Bodetabek.
“Makanya saya tidak bisa berbeda dari kebijakan Pak Anies di DKI. Kalau di DKI sebagai episentrum bilang ke kiri, maka saya perintahkan Bodebek semua ke kiri, kalau Pak Anies bilang ke kanan saya harus ke kanan,” terangnya.
Sementara di wilayah Bandung Raya, serta kabupaten yang letaknya jauh dari Jakarta penangannya relatif longgar dan berbeda. “Sudah tujuh bulan zona merah tidak berubah sehingga episentrum memang Indonesia ada di Jabodetabek,” tandasnya.