Ridwan Mendesak Pasien 001 Covid-19 Wajib Diperiksa PCR Swab Test

Ketua Pansus Covid-19 DPRD Kota Gunungsitoli, Ridwan Saleh Zega. (Foto: Ist)

Gunungsitoli, Gempita.co – Panitia Khusus (Pansus) Covid-19 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Gunungsitoli, mendesak Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Gunungsitoli untuk segera melakukan pemeriksaan secara PCR (polymerase chain reaction) Swab test terhadap pasien 001, warga Desa Bawodesolo Kecamatan Gunungsitoli Idanoi, Kota Gunungsitoli, dinyatakannya Positif Covid-19 melalui hasil pemerikasaan tes cepat molekuler (TCM) swab test yang dikeluarkan RSU Gunungsitoli beberapa waktu lalu.

Desakan itu bukan tanpa alasan, menurut Ketua Pansus Covid-19 DPRD Kota Gunungsitoli, Ridwan Saleh Zega, mereka (Pansus) merasa ada keanehan, pasalnya khusus terhadap pasien tersebut hingga saat ini kondisi sehat, termasuk juga keluarga terdekat dan orang yang pernah kontak fisik dengan pasien juga dinyatakan negatif.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

“ Kondisi pasien hingga saat ini masih sehat, begitu juga dengan keluarga terdekat dan orang yang pernah kontak fisik dengannya (pasien), juga hasilnya negatif, itu sangat aneh”, ungkap Politisi Senior Partai NasDem ini kepada Gempita.co, Jum’at (26/6/2020) sore.

Diapun tak dapat menyembunyikan rasa penasarannya, kenapa hingga saat ini pihak GTPP Covid-19 Kota Gunungsitoli terkhusus Dinas Kesehatan Kota Gunungsitoli terkesan telah merasa cukup puas dengan hasil pemerikasaan tes cepat molekuler (TCM) swab tersebut.

“Kenapa Gugus Tugas dan Dinkes tidak melakukan upaya untuk pemeriksaan secara PCR (polymerase chain reaction) Swab test, ada apa?, apa susahnya melakukan itu dan apa alasannya?”, ucapnya.

Dia pun menuding, jangan-jangan ini hanya dalih untuk sekedar menghabiskan anggaran, dan kembali mendesak agar GTPP Covid-19 Kota Gunungsitoli khususnya Dinas Kesehatan Kota Gunungsitoli untuk segera melakukan pemerikasaan PCR (polymerase chain reaction) Swab terhadap pasien 001.

“Kalau PCR itu lebih bagus dari TCM, kenapa tidak dilakukan PCR, supaya ada kepastian, dan tidak membuat keresahan,” ujarnya.

Lebih lanjut dikatakan, beberapa kasus di daerah lain, jika dibandingkan, biasanya kalau ada satu yang kena dan sudah kontak fisik pasti akan ada yang lainnya. Anehnya, ini tidak ada tidak ada satupun yang positif. Diapun berpendapat, jangan-jangan kekebalan tubuh (imun) orang Nias kuat, dan menganjurkan perlu adanya sebuah penelitian terkait hal tersebut.

“Untuk memastikan itu semua, GTPP Covid-19 Kota Gunungsitoli dalam hal ini Dinas Kesehatan perlu melalukan penelitian dan juga segera melakukan pemeriksaan secara PCR (polymerase chain reaction) Swab test kepada pasien itu”, tegasnya.

Kemenkumham Bali

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali