Risma dan Politik Mercusuar

Tri Rismaharini

Program Prodamas sendiri berhasil dimanfaatkan untuk membentukan Kelompok Usaha Bersama (KUBE), hingga Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang tumbuh subur di Kediri.

Membandingkan dengan Surabaya, terdapat tiga sektor yang memberi kontribusi besar terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD), yaitu perdagangan, hotel dan restoran, serta angkutan/transportasi.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Merujuk pada posisi Surabaya sebagai ibu kota Provinsi Jawa Timur, ketiga sektor tersebut sebenarnya adalah sektor lumrah dan memang semestinya menjadi sumber pendapatan.

Tidak hanya persoalan ekonomi, terdapat pula persoalan karakter yang sepertinya menjadi ganjalan bagi Risma.

Pasalnya, alumni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tersebut justru membiarkan penghinanya dipolisikan, sekalipun kemudian laporan tersebut telah dicabut oleh Risma. Membandingkan dengan Anies misalnya, terlihat jelas kasus serupa sampai sekarang belum pernah terjadi.

Singkat kata, itu adalah indikasi yang menunjukkan bahwa Risma boleh jadi belum memiliki kesiapan mental untuk menghadapi berbagai “kampanye negatif” ataupun “kampanye gelap” apabila nantinya maju di Pilgub DKI Jakarta 2022 ataupun di Pilpres 2024.

Pada akhirnya, mungkin dapat disimpulkan, dengan merangkum berbagai variabel yang ada, Risma sepertinya belum memiliki probabilitas setinggi Jokowi untuk mendulang sukses di Pilgub DKI Jakarta, ataupun Pilpres nantinya.

Akan tetapi, politik bak roda yang berputar. Kita tidak tahu bagaimana perkembangan Risma selanjutnya di beberapa tahun mendatang. Menarik untuk ditunggu kelanjutannya.

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali