Gempita.co – Rumah Sakit Indonesia di Bait Lahiya, di utara Jalur Gaza, kini dijadikan sebagai markas utama tentara Israel (IDF).
Sarbini Abdul Murad, Ketua Presidium Medical Emergency Rescue Committee (MER-C), mengungkapkan hal itu dalam konferensi pers Rabu sore (20/12).
Pasukan Israel, tambahnya, sudah menempati Rumah Sakit Indonesia sejak dua pekan lalu. Hal ini seperti menelan ludah sendiri karena pada 6 November juru bicara militer Israel Daniel Hagari menuding ada markas Hamas di Rumah Sakit Indonesia.
“Mereka (pasukan Israel) ini kan nggak menyangka perlawanan dari pejuang-pejuang Hamas kuat sekali. Jadi nggak ada tempat yang aman buat mereka. Jadi mereka gunakanlah Rumah Sakit Indonesia jadi perisai mereka. Hamas kan tidak mungkin menghancurkan Rumah Sakit Indonesia,” kata Sarbini.
Sarbini memperkirakan alasan pasukan Israel menempati Rumah Sakit Indonesia karena lokasinya yang sangat strategis sehingga dapat memantau daerah-daerah sekitarnya.
Selain itu, karena Israel meyakini Hamas tidak akan menyerang pasukan Israel yang berlindung dalam Rumah Sakit Indonesia, yang dibangun dari sumbangan pemerintah dan warga Indonesia, yang sangat mendukung kemerdekaan Palestina.
Medical Emergency Rescue Commmittee (MER-C) meminta Badan Kesehatan Dunia (WHO) untuk melindungi dan mengembalikan fungsi Rumah Sakit Indonesia di Gaza Utara,
Hingga laporan ini disampaikan Israel belum mengeluarkan pernyataan terkait penempatan pasukannya di Rumah Sakit Indonesia dan menjadikannya sebagai markas di utara Gaza.
Sumber: voa