Jakarta, Gempita.co – Rupiah melemah pada akhir pekan ini, begitu pula sejumlah mata uang Asia lainnya seperti Yuan China.
Dilansir dari laman Bisnis Indonesia, pukul 14.57 WIB, Jumat (7/8/2020), rupiah melemah 0,27 persen atau 40 poin ke level Rp14.625 per dolar AS. Adapun, indeks dolar AS pada pukul 15.17 WIB naik 0,37 persen menuju 93,132.
Kendati demikian, rupiah sempat menguat setelah rilis produk domestik bruto (PDB) kuartal II/2020 yang mengalami kontraksi sebesar -5,32 persen. Hal ini dipicu oleh posisi market yang telah priced–in terhadap hasil dari laporan PDB.
Bank Indonesia (BI) merangkum perkembangan indikator stabilitas nilai rupiah secara periodik. Indikator dimaksud adalah nilai tukar dan inflasi, sebagai berikut :
• Perkembangan Nilai Tukar 3-6 Agustus 2020
Pada akhir hari Kamis, 6 Agustus 2020
1. Rupiah ditutup pada level (bid) Rp14.580 per dolar AS.
2. Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun turun ke level 6,76 persen.
3. DXY[1] melemah ke level 92,79.
4. Yield UST (US Treasury) Note[2] 10 tahun naik ke level 0,536 persen.
• Pada pagi hari Jumat, 7 Agustus 2020
1. Rupiah dibuka pada level (bid) Rp14.550 per dolar AS.
2. Yield SBN 10 tahun naik ke level 6,77 persen.