Sakit Kanker Paru-Paru, Legenda Bulu Tangkis Verawaty Fajrin Dapat Bantuan dari Erick Thohir dan BNI

Gempita.co- Legenda bulu tangkis Indonesia, Verawaty Fajrin sedang sakit kanker paru-paru dan mendapat perawatan di Rumah Sakit Dharmais Jakarta. Menteri BUMN, Erick Thohir, pun menjenguk serta memberikan bantuan kepada Verawaty, Rabu (22/9/2021).

Dalam kesempatan itu, Erick, yang ditemani Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar, menyarankan Verawaty untuk tidak terlalu memikirkan penyakitnya. Dia berpesan agar wanita 63 tahun itu fokus memulihkan kesehatannya untuk bisa kembali melakukan rutinitasnya setiap pagi, yakni bermain tenis.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

“Cepat sembuh ya, Mbak Vera. Sudah jangan banyak memikirkan yang terlalu berat. Insyaa Allah, dibantu oleh BNI dan juga pemerintah, atas kesulitan yang dialami. Fokus saja pada pengobatan agar benar-benar bisa pulih dan bisa kembali lagi main tenis setiap pagi,” kata Erick dalam keterangan pers yang diterima, Rabu (22/9).

Verawaty pun merasa senang karena sudah dijenguk. Dia terharu mengingat momen saat dipercaya Erick, yang ditunjuk sebagai Ketua Pelaksana Asian Games 2018, untuk menyerahkan obor Asian Games 2018 kepada Presiden Joko Widodo.

Hal tersebut dilakukannya di sela-sela peringatan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 2018. Saat itu, Verawaty dan 16 mantan atlet nasional lainnya menjadi tamu khusus di Istana Negara satu hari jelang pembukaan Asian Games 2018.

Tak hanya menjenguk, Erick juga memberikan bantuan berupa uang kepada Verawaty. Tapi, bantuan itu bukan atas nama pribadi, melainkan dari BNI yang merupakan salah satu perusahaan BUMN.

Bantuan berupa uang sejumlah Rp350 juta itu diterima oleh suami Verawaty, Fajrin Bidun Aham dan anak keduanya, Fidyandini, yang merupakan mantan pebasket nasional di Timnas Bola Basket Indonesia pada SEA Games 2011 di Jakarta.

“Siapa yang tidak kenal Verawaty Fajrin? Legenda bulutangkis yang sudah memberikan banyak hal kepada Indonesia ketika menjadi atlet. Nasionalismenya tidak diragukan, bahwa dia menjadi salah satu simbol pluralisme yang ditularkan melalui cabang bulutangkis. Apa yang saya dan BNI lakukan hari ini, tidak sebanding dengan pencapaian yang sudah ditorehkan. Mari sama-sama kita doakan agar Verawaty bisa segera pulih,” pungkas mantan pemegang saham Inter Milan itu.

Sekadar informasi, Verawaty adalah juara tunggal putri pada Kejuaraan Dunia 1980. Dia juga menyabet medali emas nomor ganda putri pada gelaran Asian Games 1978 dan All England 1979 bersama Imelda Wiguna. Selain itu, dia pernah memenangkan Kejuaraan Dunia 1986 di nomor ganda campuran dengan Eddy Hartono.

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali