Sandy Walsh Tak Bisa Bela Timnas Indonesia Di Piala AFF 2020, ini Alasannya..

Gempita.co- Pemain asal KV Mechelen, Sandy Walsh, mengaku tak yakin bisa membela timnas Indonesia pada ajang Piala AFF 2020. Pasalnya, turnamen tersebut tak masuk agenda resmi FIFA dan sulit baginya mendapat izin dari klub.

Saat ini Sandy memang masuk ke dalam daftar pemain keturunan yang diproyeksi membela timnas. Selain dia, ada tiga nama lain yakni Mees Hilgers, Kevin Diks, dan Jordi Amat. Hanya saja, proses peralihan kewarganegaraannya menjadi Indonesia masih tak juga rampung.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Ada kabar, Sandy dan beberapa pemain keturunan lain akan masuk ke dalam skuat timnas yang diproyeksi tampil pada Piala AFF 2020 bulan depan. Pemain berumur 26 tahun itu mengaku senang, tapi sekaligus ragu bisa tampil dalam turnamen tersebut.

“Tentum targetnya adalah bermain di Piala AFF 2020. Tapi, kompetisiku (Liga Belgia) masih sampai 27 Desember dan aku pemain penting untuk timku sekarang. Jadi, karena (Piala AFF) bukan turnamen resmi (FIFA), klub tak akan mudah membiarkanku pergi. Tapi, aku senang dengar kabar namaku masuk daftar skuat. Kita lihat saja nanti apa itu benar atau tidak,” bilang Sandy, dikutip Football5star dari Youtube KR TV.

Apa yang dialami Sandy Walsh mirip seperti Egy Maulana Vikri bersama klib Slowakia, FK Senica. Egy baru dipersilakan pergi setelah laga terakhir Senica pada tahun ini. Artinya, Egy kemungkinan baru bisa membela timnas Indonesia pada babak semifinal.

Begtu pula Sandy, yang masih harus membela KV Mechelen sampai 27 Desember sebelum libur musim dngin. Padahal, Indonesia harus melalui empat laga fase grup pada 6-19 Desember. Sementara, babak semifinal akan digelar pada 27 dan 28 Desember, dilanjutkan final pada 1 Januari 2022.

Situasi itu yang membuat Sandy merasa dilema. Di satu sisi, dia ingin sekali membela timnas. Tapi di sisi lain, klub sulit melepasnya di luar agenda resmi FIFA matchday.

“Jika disuruh memilih (bela timnas di Piala AFF 2020 atau klub) akan sangat sulit. Jika turnamen resmi FIFA, misal Piala Afrika atau Piala Asia, mungkin akan lebih mudah. Tapi karena Piala AFF bukan masuk agenda resmi FIFA, klub tak akan mudah melepasku. Jadi bukan sepenuhnya ada dalam kewenanganku. Tapi, jika agenda resmi FIFA, aku akan selalu siap untuk timnas Indonesia,” bilangnya.

Kemenkumham Bali

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali