Sebut Palestina Bukan Urusan Indonesia, Hendropriyono: Negara Kita sedang Diserang Ideologi Khilafah

Gempita.co- Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN), Jenderal (Purn) AM Hendropriyono meminta agar masyarakat Indonesia tidak usah mengurusi masalah Palestina dan Israel.

Menurut mantan Ketua Badan Intelijen Negara (BIN) itu, masyarakat lebih baik mengurusi negara sendiri yang kini juga menghadapi berbagai masalah.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

“Palestina dan Israel bukan urusan kita (Indonesia), melainkan urusan mereka, bangsa Arab dan Yahudi. Urusan Indonesia adalah nasib kita dan hari depan anak cucu kita,” kata Hendropriyono pada Selasa, 18 Maret 2021, dilansir dari Berita Satu.

“Lihatlah negara mereka kini sangat di bawah standar keamanan dan ekonomi. Mengerikan. Nah, penyesalan bukan datang di depan,” tambahnya.

Salah satu masalah yang ia soroti yakni bahwa Indonesia tengah diserang oleh ideologi khilafah.

Hendropriyono menyampaikankan keprihatinannya itu di depan sesama anggota Kerukunan Keluarga (KEKAL) Akmil 1967.

“Untuk nasib bangsa kita, saya mohon KEKAL Akmil 1967 tidak diam saja, tapi mikir, ngomong dan berbuat sebisanya. Negara kita sedang diserang oleh pemikiran ideologi khilafah,” katanya.

Hendropriyono lantas mengajak masyarakat Indonesia untuk merapatkan barisan dan membela bangsa sendiri.

“Ironis sekali orang yang mengritik saya membela Pancasila, demi membela negeri sendiri, tapi dia menggebu-gebu membela Palestina,” ungkapnya.

Pernyataan Hendropriyono ini sekaligus menanggapi informasi bahwa ada mantan politikus yang tidak suka dengan sepak terjangnya yang gigih dalam membela Pancasila dan melawan ideologi asing.

Ia mempertanyakan, apakah Indonesia mau menjadi seperti negeri lain yang hancur akibat propaganda kaum yang ingin menghancurkan NKRI dengan mengatasnamakan agama.

“Saya mohon para sobatku yang tercinta bergandengan tangan dengan saya melawan pikiran penganut ideologi-ideologi asing yang sesat itu,” kata Hendropriyono.

“Mereka orang yang terbawa arus sampai lupa diri, lupa anak, lupa cucu, untuk hari depan mereka,” tambahnya.

Hendropriyono juga mengajak untuk melawan narasi orang-orang yang menyebarkan ideolohi khilafah dan ideologi lainnya.

“Lawan. Jangan takut. Jangan juga diam saja. Karena diam berarti melakukan pembiaran. Dan, itu adalah kejahatan juga. Disebut sebagai crime of omission, yakni kejahatan karena membiarkan orang melawan negara, bangsa kita sendiri,” tegasnya.

Hendropriyono mengingatkan bahwa masyarakat Indonesia harus tetap berdiri di atas tanah air sendiri, bukan tanah air negara lain.

“Kita harus tetap berdiri di atas Tanah Air bangsa kita sendiri. Bukan di atas tanah Palestina, bukan Israel, bukan Arab,” tandasnya.

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali