Sekeluarga Kena Covid-19, Ayah Dan Anak Merengang Nyawa

ilustrasi

Jakarta, Gempita.co- – Ayah dan anak meninggal setelah dinyatakan positif Corona. Bahkan, empat keluarga satu rumah juga positif.

Satu keluarga yang terdiri dari 6 orang yang tinggal di Kota Bogor, Jawa Barat tertular dari sang ayah. Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 (GTPP) Kota Bogor Dedie A. Rachim mengatakan kasus satu keluarga positif tersebut berawal dari sang ayah yang pulang ke rumahnya usai menghadiri kegiatan keagaaman di wilayah Kediri, Jawa Timur.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

“Si ayahnya kembali dari Kediri. Dari Kediri itu ada gejala kemudian dirawat di Depok. Setelah dilakukan tes swab, positif covid-19 dan meninggal dunia,” kata Dedie, dikonfirmasi wartawan, Jumat (24/7/2020).

Tak berselang lama, anaknya juga mengalami gajala yang sama dan menjalani perawatan di Depok. Namun, kepada petugas medis anak tersebut tidak menyebutkan memiliki riwayat kontak dengan sang ayah yang sebelumnya positif covid-19.

“Masalah kedua itu, kan sebetulnya si anaknya sudah tau orangtuanya covid-19, nah dia ada gejala tapi waktu dirawat di rumah sakit si anak ini tidak bilang bahwa bergejala karena ayahnya meninggal karena covid. Jadi tidak jujur masalahnya. Anaknya dirawat tapi tidak menyampaikan riwayat bergejala karena ayahnya positif, dia tidak cerita,” bebernya.

Nahasnya, virus tersebut juga menular ke anggota keluarga lainnya. Sehingga, total yang terpapar covid-19 dalam keluarga itu berjumlah 6 orang terdiri ayah, ibu, anak, menantu dan dua orang cucunya.

“Kemudian kena lah anaknya, anaknya meninggal sama dengan ayahnya Jadi ini ayah dan anak yang meninggal dunia, total yang terpapar ada 6 orang. Anaknya ini meninggal dunia kalau tidak salah tanggal 21 Juli 2020 di Depok,” kata Dedie.

Saat ini, tim survailance dari Puskesmas dan deteksi aktif masih terus melakukan tracking terhadap orang-orang yang pernah kontak dengan keluarga tersebut. Kemudian, beberapa warga yang tinggal di kompleks mereka (satu keluarga positif) untuk isolasi mandiri.

“Sekarang kita tim survilance Puskesmas dan detektif sedang memetakan. Kita sudah minta warga disekitar yang pernah kontak untuk isolasi mandiri. Dia (tinggal) di Kompleks Rimba Mulya. Jadi dengan adanya ini kita sebut klaster Rimba Mulya,” tutupnya.

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali