Gempita.co-Sekretaris Jenderal PSSI Yunus Nusi mewanti-wanti praktik politik pada Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI yang akan digelar di Jakarta 16 Februari.
Menurut Yunus seperti dikutip Antara, rivalitas pada pemilihan ketua umum dan wakil ketua umum merupakan hal biasa di organisasi, termasuk PSSI.
“Setiap kongres pasti seru, sama dengan main bola di lapangan 45 menit kali dua, mereka bertarung, sudah itu biasa lagi. Filosofi sepak bola itu akan dibawa ke kongres. Kita (antarkandidat, red.) rival, tetapi setelah pertandingan bergandengan tangan lagi,” kata Yunus Nusi saat ditemui selepas acara FGD penyempurnaan instruksi presiden percepatan pembangunan sepak bola nasional di Nusa Dua, Bali, Jumat malam (10/2).
Ia pun berharap tidak ada kandidat yang menggunakan politik uang untuk melicinkan jalan terpilih sebagai ketua umum atau wakil ketua umum PSSI yang baru.
“Pasti lah, di mana pun, organisasi apapun tidak berkenan ketika ada politik uang di dalam meraih kepemimpinan dalam suatu organisasi apalagi sepak bola,” kata Sekjen PSSI.
Jika terbukti melakukan pelanggaran, komite pemilihan dan komite banding yang mengatur serta memiliki kewenangan untuk menindak perbuatan tersebut.
Ia juga menyerahkan keputusan itu kepada para pemegang suara termasuk di antaranya asosiasi provinsi (Asprov) PSSI dan pemilik klub.
“Silakan tanya kepada mereka siapa yang menjanjikan, siapa yang berkampanye, siapa yang menyampaikan visi misi, biarlah Asprov, klub, yang akan menilai siapa yang pantas memimpin PSSI,” kata Yunus Nusi.
PSSI bakal menggelar kongres luar biasa di Jakarta pada 16 Februari untuk memilih ketua umum, dua wakil ketua umum, dan 12 anggota komite eksekutif (exco) PSSI yang baru.
Beberapa nama yang mencalonkan diri sebagai ketua umum PSSI menggantikan Mochamad Iriawan, yaitu Menteri BUMN Erick Thohir, Ketua DPD RI LaNyala Mattalitti, CEO Bandung Premier League Doni Setiabudi, promotor event olahraga Arif Putra Wicaksono, dan politisi Fary Djemy Francis
Sementara itu, daftar pemilih pada KLB PSSI sebagaimana diatur dalam Statuta PSSI 2019 tercatat 88 pemilik hak suara dari tujuh kelompok, yaitu klub, asosiasi provinsi PSSI, asosiasi klub sepak bola wanita, federasi futsal Indonesia, asosiasi wasit, asosiasi pemain, dan asosiasi pelatih.
Dalam kesempatan yang sama, Sekjen PSSI menyampaikan persiapan KLB menuju 100 persen.
“Untuk fasilitas, hotelnya, ruangannya, penginapan teman-teman (peserta KLB, red.) sudah siap semua,” kata Yunus Nusi.
Ia pun berharap kongres berjalan sesuai jadwal dan rencana sehingga PSSI dapat memiliki ketua umum, dua wakil, dan anggota komite eksekutif yang baru.