Jakarta, Gempita.co- Setelah menunggu sekitar tiga minggu, Piala Thomas yang berhasil diboyong tim bulutangkis Indonesia dalam perebutan di Denmark, medio Oktober silam, akhirnya mendarat di Pelatnas Cipayung, Jakarta Timur, Jumat (5/11) petang.
Trofi lambang supremasi bulutangkis beregu putra dunia itu hadir untuk keperluan sejumlah acara seremoni di Tanah Air.
Trofi tersebut dikirim oleh Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) dari markasnya di Kuala Lumpur, Malaysia. Setelah melalui sejumlah urusan administrasi di Kantor Bea dan Cukai Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Piala Thomas bisa kembali ke markas pusat pembinaan bulutangkis Indonesia.
Dalam acara seremoni sederhana namun sarat makna, Piala Thomas diserahkan oleh Kabid Pengembangan Daerah PP PBSI Sudarto Adinagoro kepada manajer tim Eddy Prayitno, yang kemudian memberikan kepada pahlawan kemenangan, Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie.
“Pasti senang banget dan puji Tuhan Piala Thomas yang kita rebut di Aarhus, Denmark lalu, bisa kembali ke Tanah Air. Harapannya, semoga bisa memotivasi dan memberi semangat kepada teman-teman, terutama pemain junior, untuk bisa mempertahankan lagi, pada kejuaraan mendatang,” kata Jojo.
Menurut manajer tim Eddy Prayitno, kedatangan Piala Thomas akan memberi dampak positif bagi pembinaan bulutangkis di Tanah Air
. “Piala Thomas ini adalah hasil jerih payah semua pemain hingga berdarah-darah. Piala kebanggaan itu kini bisa kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi setelah menunggu 19 tahun lamanya. Hadirnya Piala Thomas ini semoga bisa memotivasi semua pemain untuk lebih berprestasi,” ujar Eddy.
Indonesia berhasil kembali merebut Piala Thomas 2020 setelah menjadi yang terbaik dalam pertandingan di Ceres Arena, Aarhus, Denmark. Pada partai final yang berlangsung tanggal 17 Oktober 2021, Anthony Sinisuka Ginting dkk., sukses mengalahkan China dengan skor meyakinkan 3-0.
Bagi Skuat Merah-Putih, keberhasilan tersebut makin meneguhkan dominasi dalam perebutan lambang supremasi bulutangkis beregu putra. Hingga kini, Indonesia tercatat menjadi negara peraih titel terbanyak dengan 14 kali merebut Piala Thomas sejak pertama kali merebutnya di Singapura tahun 1958.
Ketika terakhir merebut Piala Thomas tahun 2002 di Guangzhou, China, saat itu para pahlawan bulutangkis Indonesia diterima Presiden Megawati Soekarnoputri dan kemudian diarak keliling kota Jakarta. Kini di tengah pandemi Covid-19 yang belum berakhir, acara-acara yang melibatkan kerumunan orang banyak, terpaksa ditiadakan.
Piala Thomas tersebut selain untuk acara seremoni di Jakarta, rencananya juga akan ikut memeriahkan perhelatan Indonesia Badminton Festival 2021. Trofi tersebut bakal dipajang di Bali International Convention Centre & Westin Resort, Nusa Dua, Bali.