Siap Tempur, Ini Peta kekuatan Militer Korea Utara dan Korea Selatan

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, periksa kesiapan pasukan udara menghadapi ketegangan dengan Korea Selatan. (Foto: KCNA/Reuters)

Seoul, Gempita.co – Pimpinan Angkatan Darat dan Angkatan Laut Korea Selatan meminta pasukan untuk mempertahankan postur militer yang kuat untuk menangani situasi keamanan serius yang negara itu hadapi dari Korea Utara.

Kepala Staf Angkatan Darat Korea Selatan Jenderal Suh Wook dan Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Boo Suk-jong, Kamis (18/6/2020), memimpin pertemuan dan memerintahkan unit garis depan untuk sepenuhnya siap untuk setiap perkembangan yang mungkin timbul.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Ketegangan antar-Korea telah mencapai tingkat yang tinggi ketika Korea Utara mengancam akan menggagalkan semua proyek bersama Korea Selatan dan melancarkan aksi militer terhadap apa yang mereka sebut musuh.

Pada Selasa (16/6), Korea Utara meledakkan kantor penghubung antar-Korea di kota perbatasan Kaesong, simbol rekonsiliasi dan pencapaian Deklarasi Panmunjom oleh Presiden Moon Jae-in dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un pada 2018.

“Lonjakan baru-baru ini dalam ketegangan militer telah memperjelas pentingnya kesiapan dan disiplin tingkat tinggi selama masa-masa serius,” kata Jenderal Suh Wook kepada semua jenderal Angkatan Darat yang memimpin pasukan seperti dikutip kantor berita Yonhap.

Sikap yang sama Laksamana Boo Suk-jong gaungkan yang mengatakan, para personel Angkatan Laut Korea Selatan harus siap secara mental untuk bertahan dengan keyakinan kuat bahwa mereka dapat memenangkan setiap pertempuran.

Boo menyatakan, semua harus siap untuk merespon dengan cepat dan tegas terhadap segala ancaman. “Setiap komandan harus siap dan perlu memeriksa kesiapan unit di bawahnya,” ujar dia seperti dilansir Yonhap.

Sementara militer Korea Utara menyatakan, mereka berencana mengirim pasukan ke kompleks industri bersama yang sekarang tutup di kota perbatasan Kaesong dan zona pariwisata Gunung Kumgang di pantai Timur.

Korea Utara juga menyebutkan, akan memulihkan pos-pos penjagaan yang dihapus dari Zona Demiliterisasi yang memisahkan kedua pihak, dan melanjutkan semua jenis latihan militer reguler di dekat perbatasan antar-Korea.

Menurut sumber-sumber militer Korea Selatan kepada Yonhap, beberapa tentara Korea Utara terlihat sedang dikirim ke pos-pos penjagaan yang kosong di dalam zona penyangga tersebut mulai Rabu (17/6) malam.

Lalu, siapa yang paling kuat: militer Korea Utara atau Korea Selatan? Hanya, Korea Selatan mendapat dukungan dari Pasukan Amerika Serikat Korea (USKF) yang berada di negeri ginseng dengan kekuatan sekitar 23.000 personel.

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali