Soal Oksigen dan 63 Pasien Meninggal, Begini Penjelasan RS Sardjito

Ilustrasi

Yogyakarta, Gempita.co – Kepala Bagian Hukum dan Humas RSUP Dr Sardjito Banu Hermawan buka suara soal kabar 63 pasien meninggal terinfeksi Covid-19 sepanjang Sabtu (2/7) hingga Minggu (3/7) pagi.

Banu membantah puluhan pasien tersebut semua meninggal akibat kekurangan oksigen.
Ia menjelaskan, oksigen sentral RSUP Dr Sardjito baru benar-benar habis semalam pukul 20.00 WIB.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Sejak itu pasien disokong dengan bantuan oksigen tabung, termasuk kiriman dari Polda DIY.

“Dari data kami jam 8 malam (mulai oksigen sentral habis) sampai tadi pagi meninggal itu sekitar 33 pasien, jadi intinya itu nek arep nggatukke (mencocokkan) sama oksigen habis hanya 33,” ujar Banu dilansir dari CNN Indonesia.

Ia menyebut sebanyak 33 pasien yang meninggal sudah dalam kondisi tersuplai oksigen dari tabung. Mereka tak tertolong karena memang kondisinya sudah berat atau masalah klinis. Sebanyak 15 pasien meninggal di UGD.

“Mereka tetap tersuplai oksigen walaupun dengan tabung, meninggal karena dengan kondisi ventilator hanya sekitar empat pasien,” jelasnya.

“Jadi, kalau sejak (Sabtu) pagi itu suplai oksigen baik-baik saja, cuma karena Jumat sore itu ada gelombang pasien yang kondisinya sudah berat-berat,” sambung Banu.

Dirinya mengatakan pasokan oksigen dari Kendal, Jawa Tengah sudah diterima dini hari tadi sekitar pukul 03.00 WIB.

Menurutnya, stok tambahan 8 ton oksigen bisa bertahan hingga besok.

“Masih ada kiriman oksigen tambahan lagi dari Gresik, Jawa Timur. Jumlahnya, sekitar 12 ton yang jika ditambah persediaan hari ini maka estimasi pemakaian bisa sampai lima hari mendatang” pungkasnya.

Sumber: CNN Indonesia

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali