Sri Lanka Bangkrut, Tak Dapat Cetak Uang

Gempita.co – Juru bicara pemerintahan Sri Lanka Bandula Gunawardena menyatakan Kementerian Keuangan kehabisan dana, karena pendapatan melalui pajak mengalami penurunan.

Dilansir Xinhua, krisis ekonomi yang melanda negara itu pada 2022 telah berdampak terhadap pendapatan negara.

Bacaan Lainnya

Juru bicara kabinet itu menjelaskan bahwa kementerian keuangan negara mendapatkan dana dari pajak publik.

Negara itu sebelumnya dapat mencetak uang dan mendapatkan pinjaman, namun kini hal itu tidak dapat dilakukan karena tidak ada yang bersedia memberikan pinjaman dan negara itu tidak dapat mencetak uang.

Saat ini tengah meminta persetujuan dari Dana Moneter Internasional (IMF) untuk paket bailout demi membantu negara itu pulih dari krisis.

Gunawardena menuturkan bahwa langkah lanjutan untuk mengurangi pengeluaran akan diambil guna mengurangi dampak yang disebabkan oleh krisis ekonomi.

Sumber: AT Network

 

Pos terkait