Sukses Penanganan Covid-19, Indonesia Masuk 6 Besar Dunia

Kasus Covid-19
Ilustrasi

Covid-19, Indonesia Masuk 6 Besar Dunia

Malang, Gempita.co – Dalam hal penanganan Covid-19, Indonesia sukses menjadi negara diurutan 6 besar dunia.

Bacaan Lainnya
Gempita Bali Transport

Hal itu disampaikan oleh Kepala BNPB, Letjen Ganip Warsito saat meninjau langsung pelaksanaan vaksinasi bagi masyarakat Malang Raya yang dinisiasi oleh Wakil Ketua MPR RI, Ahmad Basarah, Minggu (12/9/2021). Kegiatan ini juga mendukung terbentuknya Malang Raya Herd Immunity.

“Kita patut bersyukur dengan kepemimpinan bapak Presiden RI Joko Widodo, kita termasuk 6 besar negara tersukses di dunia menangani Covid-19,” ujar Ganip, Minggu (12/9/2021).

Ganip mengungkapkan, pada urutan pertama ada Taiwan dengan sekitar 26 juta penduduk dan urutan kedua ada Korea Selatan dengan jumlah penduduk sekitar 36 juta yang sukses menangani Covid-19.

“Lalu Indonesia nomor 6 dengan penduduk 270 juta dengan wilayah kita yang luas dan beragam suku dan budaya. Kita bisa sukses melawan Covid-19 ini,” ungkapnya.

Suksesnya penanganan Covid-19 di Indonesia ini, tak lepas dari program Presiden RI Joko Widodo dalam percepatan vaksinasi nasional dan juga gencarnya gerakkan bermasker yang dinisiasi oleh Kepala BNPB Letjen Ganip Warsito.

Ganip membeberkan, kekuatan bangsa Indonesia dalam melawan Covid-19 hingga masuk dalam 6 besar negara tersukses dalam penanganan Covid-19 ini adalah hasil gotong-royong bersama masyarakat Indonesia.

“Seperti dulu kita menang melawan Belanda, karena kita bersatu. Kalau kita menghadapi musuh siapapun, kuncinya gotong-royong dan bersatu, pasti kita akan menang. Begitu juga melawan Covid-19 ini,” bebernya.

Melalui arahan dari Presiden RI Joko Widodo, Ganip menyampaikan bahwa saat ini tujuan dalam penanganan Covid-19 ini adalah bagaimana caranya bisa merubah Pandemu menjadi Endemi.

Seperti halnya kasus Malaria dulu yang pernah menjadi pandemi di Indonesia. Akan tetapi, jika malaria yang harus memusnahkan nyamuk, karena pembawa virus adalah nyamuk. Saat ini Covid-19 yang virusnya dibawa oleh manusia, harusnya melindungi manusia dengan beberapa cara.

“Dulu ada program jelantik untuk membersihkan jentik nyamuk. Sampai sekarang pun Malaria masih ada, karena obatnya belum ketemu (menjadi endemi). Jadi Covid-19 ini arahnya nanti kesana (endemi), tapi dengan melindungi manusianya,” tuturnya.

Caranya, lanjut Ganip, dalam memerangi Covid-19 dan melindungi umat manusia, dua hal yang harus terus digencarkan, yakni protokol kesehatan (prokes) dan program vaksinasi.

“Itu bentengnya. Seperti yang saya analogikan, ibarat payung dalam musim hujan tak bisa menghentikan hujan, tapi bisa melindungi kita dari air hujan. Begitu juga masker dan vaskin, kita tidak bisa menghilangkan Covid-19, tetapi bisa melindungi kita dari terpapar Covid-19,” jelasnya.

Covid-19 yang tak mengenal pangkat dan status sosial, ditekankan Ganip, dengan dua kunci, yakni vaksin dan masker, nantinya bisa menguatkan masyarakat guna menekan penyebaran Covid-19.

“Kehati-hatian ini harus kita pakai. Bagaimana yang dipesankan Presiden RI, kita patut bersyukur juga atas Covid-19 sampai dengan Indonesia tak ada zona merah dan kita bersyukur Jatim juga sudah Level 2 dalam transmisi komunitas dan kapasitas respon. Ini harus kita terus gencarkan,” pungkasnya usai meninjau pelaksanaan vaksinasi bagi masyarakat Malang Raya yang dinisiasi oleh Wakil Ketua MPR RI, Ahmad Basarah, Minggu (12/9/2021). Kegiatan ini juga mendukung terbentuknya Malang Raya Herd Immunity.

Sumber: Times Indonesia

Kemenkumham Bali

Pos terkait

Iklan Layanan Masyarakat Kemenkumham Bali