Gempita.co – Diprediksi nilai transaksi uang elektronik pada 2023 tumbuh pesat mencapai Rp495 triliun.
KBRN, Jakarta: Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memperkirakan nilai transaksi uang elektronik pada 2023 tumbuh pesat mencapai Rp495 triliun. Ini didorong oleh akselerasi ekonomi keuangan digital Indonesia.
“Uang elektronik tahun ini kita perkirakan tumbuh lebih cepat lagi. Bisa mencapai Rp495 triliun,” kata Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, Senin (8/5/2023), dikutip RRI.
Perry juga memproyeksikan transaksi e-commerce bisa mencapai Rp533 triliun dan layanan perbankan digital mencapai lebih dari Rp64.000 triliun. Hal tersebut sejalan dengan komitmen BI menjadikan digitalisasi sistem pembayaran sebagai episentrum ekonomi keuangan digital Indonesia.
Dalam mengakselerasi digitalisasi sistem pembayaran, BI menargetkan 45 juta pengguna Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) pada 2023. Di mana 80-90 persen penggunanya adalah usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) termasuk di pasar-pasar tradisional.
“Di sinilah wujud nyata komitmen kita semua termasuk komitmen BI. Sejak tahun 2019 BI berkomitmen menjadikan digitalisasi sistem pembayaran menjadi episentrum Ekonomi keuangan digital Indonesia dan itu kita terbitkan dengan Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) tahun 2019 kemudian terus kita tingkatkan ke depan,” ujarnya.